Suara.com - Angka infeksi Covid-19 terus bertambah di seluruh dunia. Dikutip dari situs worldometers.info, tercatat ada 661.729 infeksi baru dalam 24 jam terakhir.
Dari angka tersebut, kasus infeksi terbanyak masih terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah 179.034 infeksi baru.
Sampai Kamis (21/1) pukul 08.25 WIB, total kasus Covid-19 diseluruh dunia mencapai 97.271.378 kasus.
Dari 97 juta kasus infeksi, sebanyak 2.081.270 di antaranya meninggal dunia dalam kondisi terinfeksi virus corona SARS Cov-2 tersebut.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Indonesia Ambil Vaksin dari China
Meski begitu, 69.828.325 orang di dunia telah dinyatakan sembuh dari infeksi Covid-19. Sehingga sisa kasus aktif sampai saat ini masih tercatat 25.361.783 orang.
Memasuki masa setahun setelah mewahnya Covid-19, banyak negara di dunia yang sudah melakukan program vaksinasi Covid-19 termasuk Indonesia.
WHO menyebut bahwa penyuntikan vaksin bisa menjadi salah satu upaya efektif, selain penerapan protokol kesehatan, untuk mencegah penularan virus yang semakin luas.
Walau kebutuhan dosis vaksin disetiap negara tinggi, WHO juga memastikan bahwa ketersediaannya akan tercukupi.
Organisasi itu meminta orang-orang di dunia tidak perlu panik tidak bisa mengakses vaksin Covid-19.
Baca Juga: Hari Pelantikan Joe Biden, Kematian karena Covid-19 di AS Tembus 400.000
Asisten direktur jenderal WHO Mariangela Simao mengatakan badan kesehatan PBB sedang bekerja untuk memastikan akses vaksin virus corona di seluruh dunia.
"Tidak ada yang perlu panik, karena Anda akan mendapatkan vaksin. Kami telah bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa semua negara, semua populasi, memiliki kesempatan untuk mengakses vaksin ini," katanya pada siaran langsung media sosial WHO dikutip Channel News Asia.
Simao mengatakan bahwa sekitar 50 negara telah memulai kampanye vaksinasi, dengan lebih dari 40 di antaranya adalah negara berpenghasilan tinggi.
Fasilitas COVAX yang dipimpin bersama WHO, upaya pengadaan dan distribusi vaksin yang dikumpulkan secara global, telah mencapai kesepakatan dengan lima produsen untuk 2 miliar dosis vaksin.
Bertujuan untuk mendapatkan vaksin bagi 20 persen populasi di setiap negara yang berpartisipasi pada akhir tahun, dengan pendanaan yang tercakup untuk 92 ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah yang terlibat.
"Kami mengharapkan dosis pertama mencapai negara-negara pada akhir Februari," kata Simao.
Menurut tinjauan umum WHO tentang kandidat vaksin, 64 merek telah diuji pada manusia, 22 di antaranya telah mencapai pengujian massal tahap akhir.
Masih ada 173 calon vaksin lebih lanjut sedang dikembangkan di laboratorium dengan tujuan untuk uji coba pada manusia.