Efek Samping Statin, Ini Tanda-tanda Masalahnya Pada Sistem Pencernaan

Rabu, 20 Januari 2021 | 16:13 WIB
Efek Samping Statin, Ini Tanda-tanda Masalahnya Pada Sistem Pencernaan
Ilustrasi sakit perut (Pixabay/derneuemann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Statin adalah obat yang biasanya direkomendasikan untuk semua orang dengan penyakit jantung, kolesterol tinggi dan orang dengan diabetes tipe 2. Obat ini juga direkomendasikan untuk orang yang berisiko terkena serangan jantung dan stroke dalam 10 tahun ke depan.

Tetapi, konsumsi obat statin ini pastinya sama seperti obat lainnya yang bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping minum statin termasuk sakit kepala, pusing, lelah, nyeri otot, masalah tidur hingga masalah pada sistem pencernaan.

Efek samping statin pada sistem pencernaan atau gastrointestinal pun terdiri dari 4 kondisi, termasuk sembelit, diare, gangguan pencernaan dan keseringan kentut.

Salah satu efek samping statin paling umum yakni perut kembung karena adanya gas berlebih di saluran pencernaan, yang terjadi pada 5 persen pasien.

Baca Juga: Bolehkah Minum Obat Statin dan Jus Jeruk Bersamaan? Ini Kata Ahli!

"Anda bisa mengurangi penumpukan gas dalam perut dengan konsumsi lebih sedikit minuman berkarbonasi dan makanan dalam porsi lebih kecil secara perlahan guna mengurangi udara yang tertelan," jelas Dr Mark Babyatsky dikutip dari Express.

Ilustrasi obat-obatan (pixabay)
Ilustrasi obat-obatan (pixabay)

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi obat masalah pencernaan yang dijual bebas bisa dengan kandungan simetikon, seperti Mylicon, Maalox atau Mylanta.

Namun, penelitian yang diterbitkan di American College of Cardiology telah menyelidiki efek samping statin. Mereka mencatat bahwa umumnya statin bisa ditoleransi dengan baik dan mampu mencegah penyakit kardiovaskular.

Studi tersebut justru menemukan efek samping statin yang terkait dengan saluran pencernaan antara lain sembelit, diare, dispepsia, perut kembung, mulas, mual dan muntah.

“Pada pasien lanjut usia yang berisiko lebih tinggi mengalami intoleransi statin, pengobatan harus dimulai secara klinis, terutama jika manfaat pencegahan penyakit kardiovaskular melebihi potensi risikonya,” tambahnya.

Baca Juga: Ahli Klaim Vaksin Pfizer Bisa Hentikan Penyebaran Virus Corona

Meskipun statin menawarkan manfaat besar dalam mengurangi serangan jantung dan stroke, obat ini tetap menimbulkan efek samping.

Sekitar 10 hingga 20 persen orang yang minum statin mengalami nyeri otot atau kram otot. Beberapa lainnya mengeluh mual, sulit tidur, diare, atau sembelit.

Beberapa gejala mungkin hilang saat Anda terus minum obat. Tapi, Anda perlu berhenti meminumnya selama beberapa minggu untuk memperhatikan gejalanya hilang atau tidak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI