Termasuk Penyakit Kronik, Pasien IBD Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup

Rabu, 20 Januari 2021 | 14:38 WIB
Termasuk Penyakit Kronik, Pasien IBD Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup
Ilustrasi: Termasuk penyakit Kronik, Pasien IBD Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasien Inflammatory Bowel Disease (IBD) atau inflamsi usus, harus menjalani proses pengobatan dalam jangka waktu lama. 

Hal tersebut diucapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan Konsultan dan Gastroenterologi Hepatologi RSCM-FKUI Prof. Dr. dr. Murdani Abdullah Sp.PD.

Murdani mengatakan, untuk menghindari risiko kekambuhan dan komplikasi, pengobatan penyakit IBD bahkan kerap harus dilakukan seumur hidup.

"Karena IBD penyakit kronik maka pengobatan jadi lama bahkan cenderung seumur hidup," kata Murdani dalam webinar virtual, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: Makanan Ini Mampu Bantu Membersihkan Usus Lho, Apa Saja?

Setidaknya ada dua jenis obat yang harus dikonsumsi pasien IBD, kata prof. Murdani. Obat pertama adalah untuk induksi yang dapat menurunkan risiko kekambuhan menjadi remisi.

"Bila remisi tercapai akan dilanjutkan dengan obat terapi maintance, jadi ada dua fase pengobatan. Berapa lama maintance memang belum tercapai kesepakatan. Semakin lama terapi maintance diberikan maka risiko relapce (kekambuhan) semakin jauh," jelasnya.

Tetapi, terapi tersebut bukan tanpa efek samping. Murdani menyampaikan, terapi IBD berimplikasi pada daya tahan tubuh pasien.

Artinya, pada saat menggunakan obat-obatan IBD tertentu, seperti immunobulator yang biasa digunakan untuk terapi, maka otomatis selama obat diminum daya tahan tubuh pasien relatif menurun. 

Daya tahan tubuh yang menurun tentunya membuat risiko makin besar terpapar infeksi penyakit lain, lanjutnya. Tetapi, kalaupun terapi IBD diperpendek maka risiko terjadi kekambuhan juga makin tinggi.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Bakteri dalam Usus Ini Dapat Lawan Infeksi Covid-19

"Jadi kadang-kadang kita harus memilih in between di antara kedua plus minus ini," tutup Murdani. 

REKOMENDASI

TERKINI