China Meminta Australia Tunda Penggunaan Vaksin Pfizer

Rabu, 20 Januari 2021 | 14:34 WIB
China Meminta Australia Tunda Penggunaan Vaksin Pfizer
Vaksin Pfizer. (Anadolu Agency/Tayfun Coşkun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar kesehatan China mengimbau Australia, yang akan menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech kepada orang tua, menunda prosedur perizinannya sampai Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyelidiki kasus kematian di Norwegia.

China menyarankan, untuk program vaksinasi massal, Australia perlu memperluas pilihan vaksin, misalnya dengan membeli vaksin produksi mereka.

Melansir Global Times, Australia telah memesan 10 juta dosis vaksin produksi Pfizer, dan berencana menyetujui penggunaan vaksin tersebut pada akhir bulan ini.

Sebanyak 190.000 orang dalam perawatan lansia dan penyandang cacat masuk ke dalam kelompok prioritas. Karenanya, kematian 23 lansia di Norwegia telah menimbulkan kekhawatiran bagi Australia.

Baca Juga: Norwegia Sebut Kematian Lansia dan Vaksin Pfizer Tidak Berhubungan

Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt pun telah meminta regulator medis Australia, Therapeutic Goods Administration (TGA), untuk mencari informasi tambahan, baik dari perusahaan dan regulator medis Norwegia.

Sebuah botol vaksin Pfizer untuk Covid-19 di sebuah rumah sakit di Le Mans, Prancis. [AFP/Jean Francois Monier]
Sebuah botol vaksin Pfizer untuk Covid-19 di sebuah rumah sakit di Le Mans, Prancis. [AFP/Jean Francois Monier]

Tapi, TGA mengeluarkan pernyataan bahwa kematian di Norwegia merupakan efek jangka pendek umum yang dialami sejumlah orang setelah vaksinasi. Efek tersebut adalah demam, mual, serta diare.

"Reaksi merugikan yang umum setelah imunisasi ini diperkirakan tidak akan menjadi signifikan pada sebagian besar orang yang divaksinasi dengan vaksin Pfizer BioNTech," kata TGA dalam situsnya.

TGA mengatakan akan terus bekerja sama dengan regulator Eropa dalam beberapa hari mendatang untuk menyelidiki laporan tersebut dan akan menentukan apakah peringatan khusus tentang risiko vaksinasi pada lansia yang sangat lemah atau sakit parah harus disertakan dalam produk vaksin Pfizer.

Di sisi lain, masalah ini justru telah mendorong para ahli dari Australia untuk memberi saran pemberian vaksin alternatif kepada orang tua dan orang yang rentan.

Baca Juga: Sepekan Vaksinasi, Belum Ada Laporan Efek Samping Berat dari Vaksin Sinovac

"Jika orang berusia di atas 85 tahun di panti jompo rentan terhadap efek vaksin Pfizer, maka mereka (pemerintah) dapat menggunakan vaksin lain, (contohnya) vaksin AstraZeneca," kata Sajnjaya Senanayake dari Australian National University.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI