Suara.com - Wilber Portillo, asal Denver, meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19 dua kali. Padahal, kondisinya saat infeksi pertama baik-baik saja, tetapi memburuk pada infeksi kedua.
Kekasihnya, Andrea Ferrel, menceritakan Wilber pertama kali terinfeksi SARS-CoV-2 pada minggu pertama Oktober. Sebulan sesudahnya, lelaki berusia 18 tahun itu merasa baik-baik saja.
Wilber mengira tubuhnya sudah membangun kekebalan, hingga pada minggu kedua November Wilber kembali terinfeksi dan kondisinya tidak sebaik saat infeksi pertama.
Pada 18 November, Wilber dibawa ke rumah sakit karena menderita infeksi saluran pernapasan parah dan hasil tesnya positif Covid-19.
Baca Juga: Vaksinasi Corona Tahap Pertama, 400 Nakes di Kota Semarang Gagal Disuntik
Malam itu juga Wilber meninggal dunia saat tertidur, lapor Insider.
Kisah Wilber ini adalah salah satu contoh bahwa anak muda juga dapat menderita Covid-19 parah yang berujung fatal. Berbanding terbalik dengan kepercayaan umum bahwa penyakit ini hanya berbahaya bagi orang tua saja.
Virus corona memang 90 kali lebih mungkin membunuh orang tua berusia 65 tahun ke atas, namun anak muda usia 20 hingga 29 tahun masih memiliki risiko tersebut.
"Hanya karena kau masih muda bukan berarti kau kebal terhadap penyakit itu. Kami sudah melihat banyak kasus pada orang tua, dan orang dengan penyakit komorbid dan, bahkan, pada orang yang tidak memilikinya juga," kata Andrea.
Karenanya, Andrea megimbau orang-orang untuk tetap di rumah agar tidak mengalami seperti mendiang kekasihnya itu.
Baca Juga: Darurat! Ruang Isolasi Pasien Corona di RSUD Kota Madiun Penuh