Sementara masa penguncian masih berlaku di Inggris, Dr John mengatakan dirinya telah melihat adanya peningkatan 5 persen dari minggu ke minggu di klinik di Harrow, Ealing dan Brentford, London Barat,
"Mereka telah melihat adanya peningkatan masalah kesehatan seksual yang lambat dan terkontrol di klinik. Masalah yang lebih besar adalah kontrasepsi jangka panjang yang bisa dibalik (LARC), karena itu adalah area yang butuh tindakan besar," jelasnya.
Gonore adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Infeksi bakteri menyebar melalui semua bentuk hubungan seks tanpa kondom, serta dengan berbagi mainan seks yang tidak dicuci atau tidak terlindungi.
Menurut NHS, bakteri penyebab gonore terkadang dapat menginfeksi tenggorokan dan mata, serta lokasi yang lebih umum dari serviks, uretra dan rektum.
Ibu hamil bisa menularkan kondisi ini ke bayinya, yang bisa menyebabkan kebutaan jika tak ditangani tepat waktu.
Kemudian, petugas medis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun memeringatkan bahwa IMS mungkin menjadi lebih kebal terhadap antibiotik, karena penggunaannya yang berlebihan selama pandemi virus corona.
Ada lebih dari 90 juta kasus gonore di seluruh dunia setiap tahunnya dan jumlah ini terus meningkat 17 persen. Meskipun WHO mengatakan sebagian besar kasus gonore berada di kawasan Afrika, tapi kasus ini juga mengalami peningkatan di bagian barat.
CDC melaporkan infeksi penyakit ini telah meningkat 63 persen sejak 2014 dan hampir 5 juta orang di Amerika Serikat bisa terinfeksi gonore dalam 10 tahun.
Kini, semakin banyak kasus gonore yang telah ditemukan di rumah sakit di seluruh dunia. Juru bicara WHO pun mengatakan bahwa kurangnya layanan IMS selama pandemi virus corona bisa memicu munculnya super gonore.
Baca Juga: Bolehkah Minum Parasetamol Setelah Vaksin Covid-19? Ini kata Ahli!