Kasus Covid-19 Tembus 160.000, Malaysia Luncurkan Bantuan Ekonomi

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 19 Januari 2021 | 10:43 WIB
Kasus Covid-19 Tembus 160.000, Malaysia Luncurkan Bantuan Ekonomi
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Malaysia melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19, berbarengan dengan diluncurkannya paket bantuan ekonomi.

Dilansir Anadolu Agency, Malaysia melaporkan 3.306 kasus baru Covid-19 pada Senin, sehingga total keseluruhan menjadi 161.740.

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah juga menyampaikan sebanyak 2.293 pasien sembuh dari Covid-19.

Dengan tambahan data ini, total pasien pulih di Malaysia menjadi 122.344.

Baca Juga: Alhamdulillah, Pasien Covid-19 Sembuh di Jakarta Tambah 2.804 Orang

Sementara itu, kasus kematian di Malaysia menembus angka 605, yang berasal dari tambahan 4 kematian.

Melalui data terbarunya, otoritas kesehatan Malaysia mencatat 38.791 pasien aktif Covid-19.

Pemerintah Malaysia pada Senin meluncurkan paket bantuan ekonomi sebesar RM 15 miliar atau setara Rp 52 triliun untuk menghadapi pandemi Covid dan menjaga kelangsungan sektor bisnis.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan paket bantuan ini diluncurkan di bawah 22 inisiatif untuk mencegah ekonomi terpuruk akibat kasus Covid-19 yang semakin tinggi.

"Pemerintah telah berulang kali membuktikan tidak akan kompromi dalam menjamin kesejahteraan masyarakat, kelangsungan usaha, dan ketahanan ekonomi," kata Muhyiddin dalam pidato kenegaraannya.

Baca Juga: Sudah Sepekan, Warga Hilang di Hutan RI-Malaysia Belum Ditemukan

Muhyiddin mengatakan sejak wabah Covid-19 awal tahun 2020, pemerintah telah meluncurkan empat paket stimulus ekonomi senilai RM305 miliar, atau lebih dari 20 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Bantuan itu dikucurkan untuk membantu masyarakat, dunia usaha, dan melindungi sektor ekonomi dari imbas pandemi Covid-19.

Selain Malaysia, negara tetangga Filipina juga melaporkan penambahan kasus Covid-19.

Dilansir Channel News Asia, jumlah kasus di Filipina telah mencapai lebih dari 500 ribu dan jadi negara kedua di Asia Tenggara, setelah Indonesia, yang memiliki kasus Covid-19 terbanyak.

Pemerintah Filipina menghadapi banyak kritik karena dinilai gagal segera meluncurkan program vaksinasi di tengah perebutan vaksin Covid-19 secara global.

Departemen Kesehatan melaporkan 2.163 infeksi baru pada Senin (18/1), menjadikan kasus virus corona yang dikonfirmasi di negara itu menjadi 502.736 infeksi.

Filipina telah bernegosiasi dengan tujuh perusahaan Barat dan China untuk mengamankan 148 juta dosis vaksin, tetapi upaya tersebut penuh dengan ketidakpastian dan kebingungan.

Sekitar 50.000 dosis dari Sinovac Biotech dari China mungkin tiba akhir bulan depan diikuti dengan pengiriman yang jauh lebih besar, menurut pemerintah.

Menurut Presiden Rodrigo Duterte, mengamankan vaksin Covid-19 sulit karena negara-negara kaya telah mengamankan dosis besar untuk warganya terlebih dahulu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI