Konsumsi Makanan yang Digoreng Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Selasa, 19 Januari 2021 | 10:15 WIB
Konsumsi Makanan yang Digoreng Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
Ilustrasi kentang goreng. (Pixabay/pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asupan makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang diterbitkan secara online pada jurnal Heart.

Melansir dari Medical Xpress, risiko jantung dan stroke meningkat setiap Anda menambahkan 114 gram makanan yang digoreng per minggunya. Dengan begitu, jelas bahwa pola makan ala barat bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular.

Meskipu begitu, tidak jelas persis apa kontribusi makanan yang digoreng terhadap risiko penyakit jantung dan stroke yang serius.

Para peneliti menganalisis database penelitian dan mencari studi relevan yang diterbitkan hingga April 2020. Mereka mengumpulkan data dari 17 penelitian yang melibatkan 562.445 peserta dan 36.727 kejadian kardiovaskular, seperti serangan jantung atau stroke.

Baca Juga: 5 Tanda Infeksi Covid-19 Telah Merusak Kesehatan Jantung

Mereka juga mengumpulkan data dari enam studi yang melibatkan 754.873 peserta dan 85.906 kematian selama periode pemantauan rata-rata 9,5 tahun untuk menilai hubungan potensial antara konsumsi makanan goreng dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.

Analisis menunjukkan bahwa mereka yang konsumsi makanan yang digoreng dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian kardiovaskular utama sebesar 28 persen. Peningkatan risiko penyakit jantung koroner sebesar 22 persen dan peningkatan risiko gagal jantung sebesar 37 persen. Risiko ini secara substansial meningkat masing-masing sebesar 3 persen, 2 persen, dan 12 persen, bersamaan dengan setiap tambahan 114 g porsi mingguan. 

Ilustrasi ayam goreng. (freedigitalphotos/tiverylucky)
Ilustrasi ayam goreng. (freedigitalphotos/tiverylucky)

Makanan yang digoreng meningkatkan asupan energi karena kandungan lemaknya dan menghasilkan asam lemak trans berbahaya dari minyak nabati terhidrogenasi yang sering digunakan untuk memasak.

Makanan yang digoreng juga meningkatkan produksi produk sampingan kimiawi yang terlibat dalam respons peradangan tubuh.

Baca Juga: Pangkas Rasa Bersalah, Lakukan Ini Usai Konsumsi Makanan Kolesterol Tinggi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI