Ditemukan Varian Baru Virus Corona di California, Beda dari yang di Inggris

Selasa, 19 Januari 2021 | 09:34 WIB
Ditemukan Varian Baru Virus Corona di California, Beda dari yang di Inggris
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika vaksin Covid-19 sudah ditemukan dan sedang dalam proses penyuntikan, virus corona penyebab sakit Covid-19 justru terus ditemukan bermutasi. Sebelumnya, dilaporkan ditemukan varian baru virus corona di berbagai negara di dunia seperti Inggris, Brasil, dan Ohio Amerika. Kini terbaru, ditemukan varian baru virus corona di California, seperti diwartakan Live Science, Selasa (19/1/2021).

Varian baru ini disebut L452R, namun ilmuwan masih belum tahu apakah varian ini lebih menular daripada SARS CoV 2 lainnya. Tapi kemunculannya membuat petugas medis bersiaga.

Hal yang mengkhawatirkan dari varian ini adalah sudah menyebabkan wabah dan menyebar di San Jose, California, menginfeksi 90 orang dengan Covid-19.

"Fakta bahwa varian ini ditemukan dan menyebabkan wabah di daerah kita, maka ini adalah bendera merah dan harus diselidiki lebih jauh," ujar Santa Clara County Petugas Kesehatan di Sara Cody.

Baca Juga: Bisa Hambat Vaksinasi Covid-19, Kenali Ciri-ciri Trypanophobia!

Varian L452R ini merupakan varian yang berbeda dengan B.1.1.7, yang pertama kali menyebar di Inggris, yang juga menyebar di Colorado dan sembilan negara bagian di Amerika Serikat.

Peneliti memperkirakan strain baru virus corona bisa mendominasi kasus Covid-19 pada Maret 2021 mendatang, melihat dari kecenderungan dan kecepatan penyebarannya, khusus untuk B.1.1.7 yang menyebar di Inggris dan sudah sampai di Amerika Serikat.

Beruntung vaksin Covid-19 yang sudah ditemukan saat ini terbukti bisa menangkal varian B.1.1.7 yang punya kemampuan 70 persen menular lebih cepat.

Kekhawatiran terbesar dari varian baru yang menular lebih cepat ini adalah kemampuannya membuat sistem kesehatan daerah atau nasional jatuh. Karena semakin cepat virus menyebar, maka semakin banyak kasus yang ditemukan. Lalu orang yang mengalami gejala serius tidak mendapat penanganan medis karena rumah sakit penuh, dan berujung meningkatnya angka kematian.

Baca Juga: Jangan Senang Dulu, Kekebalan Tubuh Cuma Tahan 6 Bulan Usai Sembuh Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI