Suara.com - Meski Covid-19 sudah mulai menyebar sejak Desember 2019, namun baru menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat Indonesia sejak Maret 2020. Baru sejak itu, pemerintah menerapkan berbagai kebijakan terkait Covid-19 dan menjadi sorotan masyarakat. Di platform Change.org, jumlah petisi mengenai pandemi Covid-19 mencapai 329 petisi, dengan total dukungan hampir 1,7 juta tanda tangan. Kumpulan petisi Covid-19 tersebut dirangkum dalam laman lawancovid19-change.org.
Setidaknya ada 2 petisi yang dianggap menjadi kemenangan masyarakat Indonesia terkait Covid-19, karena petisi ini berhasil didengar dan dikabulkan pemerintah Indonesia.
Petisi minta Terawan Agus Putranto dicopot dari jabatan Menteri Kesehatan
Informasi dari Menteri Kesehatan Indonesia 2019-2020 Terawan Agus Putranto dianggap menuai pro kontra dan misleading alias menyesatkan, seperti ketidakharusan memakai masker. Alhasil masyarakat bereaksi dan menganggap Menkes Terawan tidak kompatibel menangani pandemi Covid-19.
Akhirnya lewat petisi online, masyarakat pun meminta Presiden Joko Widodo mencopot Menkes Terawan dari jabatannya. Salah satu petisi ini digagas Koalisi untuk Indonesia Bebas Covid-19 yang berhasil mengumpulkan 56.613 tanda tangan.
Baca Juga: Petisi: Program Vaksin Mandiri Bentuk Komersialisasi
Puncaknya akhir Desember 2020, Budi Gunadi Sadikin dilantik Presiden Jokowi menggantikan Terawan sebagai menteri kesehatan. Pergantian ini pun dianggap sebagi salah satu kemenangan aspirasi yang disalurkan melalui platform digital, petisi online.
Petisi vaksin Covid-19 gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia
Dianggap memberatkan, pemerintah Indonesia pada awalnya membuat skema vaksinasi berbayar (mandiri) dan vaksinasi gratis untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Hal ini membuat Profesor Ilmu pengetahuan dan Teknologi Studi (STS) Prof. Sulfikar Amir, Ph.D gencar bersuara lewat petisi agar vaksinasi diberikan gratis dengan tagar #VaksinUntukSemua.
"Saya sering membicarakan tentang pandemi di media sosial karena saya sudah kehilangan 4 anggota keluarga saya karena Covid-19. Saya memulai petisi untuk menggratiskan vaksin karena semua orang harus bisa mengakses vaksin," ujar Prof. Sulfikar dalam acara Rilis Rangkuman Data Gerakan 2020 di Change.org, Senin (18/1/2021).
Tak lama berselang, Presiden Joko Widodo menyatakan akan menggratiskan vaksin Covid-19. Sulfikar menyatakan apresiasinya terhadap keputusan pemerintah tersebut. Ia mengatakan akan terus mengawal isu tentang Covid-19 hingga pandemi berakhir.
"Kalau misalnya vaksin dijual, rencana membentuk herd immunity atau kekebalan kawanan dari Covid-19 bisa gagal. Tenaga kesehatan, polisi dan militer, atau orang dengan penyakit penyerta (komorbid) bisa nggak kebagian jatah vaksin. Vaksin mungkin bisa jadi komersial ketika pandemi sudah mereda dan distribusinya sudah merata,” pungkas Prof.Sulfikar.
Baca Juga: Petisi ke Jokowi: Gratiskan Vaksin Covid ke Semua Warga Tanpa Terkecuali