Suara.com - Pejabat kesehatan Norwegia memperingatkan bahwa memvaksinasi orang lanjut usia (lansia), yang memiliki sistem kekebalan lemah dengan kondisi kesehatan serius, dapat berbahaya.
Peringatan ini keluar setelah negara tersebut mendapati adanya kasus kematian sejak vaksinasi Covid-19 massal dilakukan pekan lalu.
Badan Obat Norwegia pertama kali melaporkan kasus kematian pada 23 lansia, Kamis (14/1/2021), setelah korban menerima dosis pertama vaksin Pfizer.
Badan tersebut mengatakan 13 orang di antaranya diduga menderita efek samping mematikan.
Baca Juga: Dituding Sindir Raffi Ahmad Soal Vaksin, Deddy Corbuzier Klarifikasi
Pada Minggu (17/1/2021), jumlah kematian bertambah tujuh orang. Artinya, dalam kurun waktu beberapa minggu vaksin telah menyebabkan 29 lansia meninggal di negara tersebut.
Menurut pemerintah, dilansir Business Insider, semua kematian terkait dengan vaksin Pfizer.
Kepala dokter di Badan Obat Norwegia Sigurd Hortemo mencatat demam, muntah dan mual sebagai efek samping yang diduga menjadi penyebab kematian.
Kasus kematian terbaru, yang semuanya terjadi pada pasien panti jompo, mendorong pejabat untuk mengubah pedoman vaksinasi mereka.
Mereka menyerahkan keputusan kepada masing-masing dokter untuk memilih siapa yang harus divaksinasi.
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Sinovac, Wali Kota Tangsel Airin Dijuluki Female Titan
Namun, pejabat Norwegia menegaskan bahwa mereka tidak khawatir dan reaksi alergi terhadap vaksin masih sangat jarang.
"Kami tidak khawatir dengan ini. Sangat jelas bahwa vaksin memiliki risiko yang sangat kecil dengan pengecualian untuk pasien yang paling lemah," kata Steinar Madsen, direktur medis Badan Obat Norwegia.
"Dokter sekarang harus hati-hati mempertimbangkan siapa yang harus divaksinasi. Mereka yang sangat lemah dapat divaksinasi dengan penilaian individu," sambungnya.
Diketahui Norwegia telah memvaksinasi lebih dari 30.000 orang sejak akhir Desember tahun lalu hingga Jumat (15/1/2021) kemarin.