Suara.com - Uni Emirat Arab menurunkan batas bawah usia penerima vaksin COVID-19. Jika sebelumnya syarat divaksinasi berusia minimal 18 tahun, kini remaja 16 tahun pun boleh mendapatkan vaksin.
UAE, yang terdiri atas tujuh emirat, menawarkan kepada seluruh penduduk dan warga negara vaksin gratis, yang diproduksi oleh raksasa farmasi Sinopharm China.
Emirat Dubai sendiri memberikan pilihan vaksin COVID-19 kepada warganya, yakni vaksin produksi Sinopharm atau vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
Pernyataan itu disampaikan oleh Otoritas Manajemen Bencana dan Krisis Darurat Nasional tanpa menyebutkan vaksin mana yang akan disuntikkan pada usia yang baru direvisi tersebut.
Baca Juga: Dokter Falla Adinda Beberkan Pengalaman Usai Divaksin Covid-19
Sementara itu, UAE juga tengan memulai uji klinis vaksin COVID-19 lain selain Sinopharm.
Kantor media Abu Dhabi merilis pernyataan bahwa uji coba vaksin Sputnik buatan Ruaia terhadap manusia, yang diumumkan pada Oktober sebelum peningkatan kasus baru-baru ini, pada awalnya mencari hingga 500 relawan untuk divaksin di sebuah rumah sakit di Abu Dhabi.
Dua dosis vaksin akan diberikan, dengan jarak 20 hari, kepada relawan, kata pernyataan itu. Peserta harus berusia 18 tahun atau lebih, belum pernah terinfeksi COVID-19, atau berpartisipasi dalam uji coba vaksin COVID-19 lainnya.
Bulan lalu, Kota Dubai baru mulai menyuntik orang dengan vaksin COVID-19 yang diproduksi oleh Pfizer dan BioNTec.
Pihak berwenang di UAE, yang memiliki populasi sekitar 9 juta jiwa, mengatakan 826.301 vaksin telah diberikan pada Selasa (5/1), tanpa menyebutkan jenisnya.
Baca Juga: Dicari! Penyebar Hoaks Kasdim 0817 Meninggal Usai Divaksin Covid-19
Mereka menambahkan UAE menargetkan untuk memberikan vaksin lebih dari 50 persen dari populasi pada kuartal pertama tahun ini.
Pada Oktober, mitra lokal Sinopharm, G42, mengatakan akan mulai memproduksi vaksin pada 2021. Namun, G42 tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk informasi lebih lanjut tentang rencana tersebut.
UAE telah mencatat jumlah kasus harian baru lebih dari dua kali lipat dalam sepuluh hari terakhir. Pada Rabu (6/1), Kementerian Kesehatan UAE melaporkan 2.067 infeksi baru, yang merupakan rekor kasus harian.
UAE tidak mengungkapkan di mana infeksi atau kematian terjadi di negara itu, dan belum lama ini mengumumkan langkah-langkah baru untuk mencegah penyebarannya.