Suara.com - Sebanyak 30 orang di Norwegia meninggal dunia usah mendapatkan suntikan vaksin Pzifer.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran baru tentang vaksin Covid-19 yang dibuat secara sintetis atau mRNA.
Puluhan orang yang meninggal ini merupakan para lansia di panti jompo Skandinavia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid kronis.
Menurut petugas medis Norwegia, mereka yang meninggal kemungkinan karena tidak kuat atau dalam kondisi lemah, lantaran mengalami efek samping demam hingga mual.
Baca Juga: Digugat Gegara ke Pesta Usai Divaksin, Baim Wong Belain Raffi Ahmad?
Pemerintah Australia yang sudah memesan 10 juta dosis vaksin Pfizer, dan akan segera memulai tahap penyuntikan pertama kepada para warganya berusia lanjut, mendesak Norwegia untuk segera merilis secara rinci sebab kematian 30 orang itu.
"Kami akan menindaklanjutinya dengan hati-hati (laporan di Norwegia)," terang Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt, mengutip 9News, Senin (18/1/2021).
Menurut Spesialis Penyakit Menular Prof. Sanjaya Senanayake kematian setelah proses vaksinasi kemungkinan hanyalah kebetulan.
"Ini bisa saja kebetulan, orang dengan penyakit kronis meninggal karena penyakitnya bukan karena vaksin itu sendiri," terang Prof. Senanayake.
Di Australia, rencananya vaksin Pfizer akan mendapatkan persetujuan pada akhir Januari 2021, dan penyuntikkan dimulai pada Februari 2021.
Baca Juga: PDIP DKI Tidak Permasalahkan Anies - Riza Tak Disuntik Vaksin Sinovac
"Sampai saat ini tidak ada perubahan (jadwal vaksinasi), namun kita akan mengikuti saran petugas medis," kata Menkes Hunt.