Suara.com - Dampak pandemi Covid-19 untuk kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja. Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan bidan, memiliki risiko tinggi mengalaminya.
Seorang dokter di Kanada, Karine Dion, bunuh diri karena stres dengan kondisi Pandemi Covid-19. Dokter 35 tahun itu dikabarkan meregang nyawa pada awal Januari 2021.
"Keluarga dan suaminya mengumumkan kematian ini kepada publik untuk memberi tahu publik penderitaan besar yang dialami petugas kesehatan di garis depan pandemi ini," kata seorang dokter perawatan paliatif dan aktivis keadilan kesehatan Dr. Naheed Dosani.
Menurut Dosani, selama situasi pandemi Covid-19, petugas kesehatan di Kanada telah mengalami tekanan mental yang signifikan. Perasaan kehilangan, trauma, kesedihan, juga beban yang sangat sulit untuk diungkapkan, katanya.
Baca Juga: Kisah Dokter Sulit Hubungi Istri Pasien Covid-19, Ternyata Sudah Meninggal
Survei terbaru oleh Asosiasi Dokter Darurat Kanada (CAEP) menyebutkan bahwa tingkat kelelahan dokter di Kanada yang praktik di pengobatan darurat mencapai 86 persen.
Survei yang sama menemukan, staf kesehatan akan terpengaruh oleh Covid-19 selama dan setelah pandemi.
Sekitar 14 persen dari tenaga kesehatan yang disurvei pernah berpikir untuk bunuh diri dan hampir enam persen dari dokter secara aktif mempertimbangkan bunuh diri dalam satu tahun terakhir.
Dosani mengatakan, pandemi telah meningkatkan tekanan yang dirasakan oleh petugas kesehatan.
"Bekerja dalam perawatan kesehatan di garis depan pada awal adalah proposisi dan pengalaman yang sangat menegangkan bagi orang-orang yang stres, penderitaan mental itu, berlipat ganda, tiga kali lipat, tumbuh secara eksponensial," katanya dikutip dari Global News.
Baca Juga: Menjerit Hadapi Pandemi Corona, Pengusaha Hotel: Kami Sudah Berdarah-darah!
"Ada begitu banyak hal yang dilihat dan dialami oleh petugas kesehatan dan ini mengarah pada rasa kehilangan dan kesedihan yang belum pernah kita alami sebelumnya," imbuhnya.
Menurut Dosani, jika kesehatan mental petugas medis tidak diprioritaskan sekarang, maka kemungkinan wabah Covid-19 tidak akan bisa dikendalikan.
"Petugas kesehatan kita akan mengalami lebih banyak tekanan mental, lebih banyak kesedihan, lebih banyak kehilangan, lebih banyak trauma dan ini akan menempatkan mereka dalam situasi di mana mereka tidak akan dapat melayani komunitas kita dengan lebih baik. Dan kami tidak ingin melalui yang rusak ini, lebih rusak dari yang sudah kami alami," tuturnya.