Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal, Kenali Gejala Penyakit Vertigo

Senin, 18 Januari 2021 | 06:10 WIB
Farida Pasha Pemeran Mak Lampir Meninggal, Kenali Gejala Penyakit Vertigo
Almarhum aktris senior Farida Pasha (kedua dari kiri), bersama anak dan cucu-cucunya. Salah satunya Ify Alyssa (kanan). [Instagram@ifyalyssa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktris senior Farida Pasha dikabarkan meninggal dunia kemarin. Pihak keluarga mengonfirmasi bahwa pemeran Mak Lampir pada sinetron Misteri Gunung Merapi itu positif Covid-19.

Hanya saja selain selain terinfeksi virus corona, nenek dari penyanyi Ify Alyssa itu sebelumnya telah mengidap sakit lain. Salah satunya vertigo.

"Vertigo dan lambung," kata salah satu anak Farida Pasha, Gina Sonia, dalam rilis yang diterima suara.com, Minggu (17/1/2021).

Diketahui vertigo mengacu pada jenis pusing yang memberi sensasi berputar. Vertigo sebenarnya bukan kondisi medis tetapi gejala dari kondisi lain dari penyakit yang disebabkan dari infeksi virus hingga pembentukan kristal kalsium karbonat di telinga bagian dalam.

Baca Juga: Ucapan Bijak Mak Lampir Viral Pasca Farida Pasha Wafat, Isinya Menyentuh

Dikutip dari Healtline, vertigo bisa dipicu karena stres dan kecemasan. Kedua kondisi itu berkontribusi pada disfungsi sistem vestibular. Pusing atau vertigo dapat terjadi jika ada bagian dari sistem itu yang terganggu.

Peningkatan kadar hormon stres termasuk kortisol dapat berdampak negatif pada transmisi informasi saraf dari sistem vestibular ke otak. Diperkirakan bahwa hormon-hormon ini dapat mengganggu saluran ion di saraf dan transmisi saraf di otak.

Tubuh juga akan melepaskan bahan kimia lain termasuk histamin dan neurosteroid saat seseorang stres yang secara tidak langsung dapat mengganggu transmisi saraf antara sistem vestibular dan otak.

Ketika merasa cemas secara kronis, tingkat kortisol tubuh dan hormon stres lainnya tetap tinggi akibatnya berdampak negatif pada sistem vestibular.

Studi retrospektif pada 2016 mengamati 7.750 orang dengan gangguan kecemasan dan jumlah orang yang sama tanpa gangguan kecemasan. Setelah 9 tahun mengikuti para peserta, para peneliti menemukan bahwa orang dengan gangguan kecemasan 2,17 kali lebih mungkin mengembangkan benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), jenis vertigo yang paling umum, dibandingkan orang tanpa gangguan kecemasan.

Baca Juga: Detail Riwayat Penyakit Farida Pasha Sebelum Meninggal Dunia

Beberapa orang mungkin mengalami vertigo tiba-tiba saat dihadapkan pada pemicu kecemasan mereka. Misalnya, seseorang dengan kecemasan sosial mungkin mengalami pusing saat dipaksa berada di ruangan yang ramai atau pengemudi yang gugup mungkin mulai melihat dunia berputar saat melewati lalu lintas padat.

Tanda-tanda umum vertigo

Vertigo didefinisikan sebagai jenis pusing tertentu yang membuat seseorang merasa seolah-olah dirinya atau lingkungannya berputar, padahal tidak. Gejala umum yang sering menyertai vertigo atau pusing antara lain:

  1. kegoyangan
  2. pusing
  3. pingsan
  4. Sakit kepala
  5. mual
  6. muntah
  7. tinnitus
  8. masalah pendengaran
  9. kesulitan melihat saat bergerak
  10. gerakan mata abnormal

Cara terbaik untuk mencegah vertigo akibat stres adalah dengan coba meminimalkan stres dalam hidup. Beberaoa metode bisa dilakukan dengan mendengarkan musik yang menenangkan menjadwalkan waktu untuk hal-hal yang membuat tertawa, meditasi, olahraga ringan, juga berbicara tentang situasi stres dengan teman atau anggota keluarga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI