Sembuh dari Virus Corona, Pria Ini Malah Punya Banyak Abses di Paru

Minggu, 17 Januari 2021 | 19:47 WIB
Sembuh dari Virus Corona, Pria Ini Malah Punya Banyak Abses di Paru
Ilustrasi pasien virus corona. (Pexels/Billy Markus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banyak pasien virus corona Covid-19 yang mengalami gejala ringan usia 40 hingga 50 tahun, justru kembali lagi dengan masalah fisik yang melemahkan setelah beberapa bulan. Kondisi ini resmi disebut sebagai sindrom Covid-19 pasca akut.

Jeff Engman salah satu pasien virus corona Covid-19 gejala ringan yang mengalami kondisi tersebut. Ia pun menceritakan pengalamannya terinfeksi virus corona dan setelahnya.

Jeff Engman mengaku dirinya adalah seorang yang suka bekerja keras. Di usianya yang 58 tahun, ia masih sibuk mengerjakan proyek terbarunya sampai akhirnya terinfeksi virus corona.

"Saya mengalami kelelahan, tenaga saya seperti terkuras habis. Saya hampir tidak bisa bangun dari tempat tidur," kata Jeff Engman dikutip dari ABC7.

Baca Juga: Vaksin Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan Sebelum, Selama dan Setelahnya?

Setelah beberapa minggu, Jeff Engman mengira dirinya sudah benar-benar sembuh dari virus corona Covid-19. Tetapi, masalah baru justru muncul kembali.

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

"Covid-19 telah menyebabkan beberapa abses di paru-paru saya," jelasnya.

Setelah 10 bulan, Engman pun masih mengalami gejala virus corona Covid-19 yang tertinggal seperti kebanyakan pasien lainnya.

Dr. Michael Daignault, seorang dokter pengobatan darurat di Providence Saint Joseph Medical Center, mengaku telah melihat banyak pasien Covid-19 yang mengalami long Covid-19 atau gejala jangka panjang.

"Mereka mengalami kabut otak, seperti kesulitan konsentrasi, sesak napas dan kekurangan energi secara keseluruhan," kata Dr Daignault.

Baca Juga: Amankah Suntik Vaksin Covid-19 Ketika Sedang Flu? Ini Kata Ahli!

Daftar gejala akibat kondisi ini juga mencakup nyeri tubuh, sakit kepala dan hilangnya indra penciuman. Bahkan jika gejala ini tidak terjadi pada puncak infeksi virus corona seseorang.

CDC melaporkan bahwa sebanyak 35 persen dari orang yang terinfeksi virus corona Covid-19, mengalami gejala yang berlangsung lebih dari 3 minggu.

"Covid-19 adalah kondisi yang sangat pro-inflamasi dan menyebabkan trombotik mikro atau pembekuan kecil di tingkat organ," jelasnya.

Dr. Daignault mengatakan ada sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada lima faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda.

"Jenis kelamin wanita, kelebihan berat badan, memiliki riwayat asma dan lanjut usia. Anda juga berisiko bila memiliki banyak gejala selama fase akut dan infeksi dalam beberapa minggu pertama," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI