Suara.com - Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 makin meluas. Sejak ditemukan di Wuhan, China, akhir Desember 2019, penyakit infeksi yang disebabkan virus corona SARS-Cov-2 itu telah melanda 220 negara.
Hingga Minggu, 17 Januari 2021, pukul 08.40 WIB, total infeksi diseluruh dunia telah lebih dari 94,92 juta orang, 67,75 juta orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Tetapi 2,02 juta orang meninggal dunia setelah terinfeksi Covid-19.
Data pada Worldometers.info juga tertulis, saat ini masih ada lebih dari 25,13 juta orang masih terinfeksi Covid-19.
Program vaksinasi salah satu upaya massal yang dilakukan untuk memutus oenukaran infeksi tersebut. Terbaru, India dilaporkan baru memulai vaksinasi per Sabtu (16/1) waktu setempat.
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan KIPI Serius Hingga Saat Ini
Dikutip dari Time, India memulai penyuntikan vaksin kepada petugas kesehatan. Dosis pertama diberikan kepada seorang pekerja sanitasi di All Indian Institute of Medical Sciences, New Delhi, setelah Perdana Menteri Narendra Modi memulai kampanye dengan pidato yang disiarkan televisi secara nasional.
Tidak jelas apakah Perdana Menteri Modi yang telah berusia 70 tahun, telah disuntik vaksin seperti yang dilakukan para pemimpin dunia lainnya dalam upaya untuk menunjukkan keamanannya.
Pemerintah India menyatakan bahwa politisi tidak akan dianggap sebagai kelompok prioritas pada tahap pertama peluncuran vaksinasi.
Pemerintah India menargetkan dapat memberikan suntikan kepada 300 juta orang. Penerima meliputi 30 juta dokter, perawat, dan pekerja lini depan lainnya.
Diikuti oleh 270 juta orang yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki penyakit yang membuat mereka rentan terhadap Covid-19.
Baca Juga: Ketahui Golongan Orang yang Tak Bisa Divaksin Covid-19
"Kami meluncurkan program vaksinasi terbesar di dunia dan ini menunjukkan kepada dunia kemampuan kami," kata Modi sebagaimana diberitakan Time.
Dia mengimbau warga tetap waspada dan tidak mempercayai rumor tentang keamanan vaksin.
India menjadi negara di Asia yang memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak, dan kedua di dunia seelah Amerika Serikat.
Tercatat jumlah kasusnya telah mencapai 10,55 juta infeksi, 10,19 juta orang di antaranya telah dinyatakan sembuh dan 152.311 jiwa meninggal dunia.
Saat ini India masih memiliki total kasus aktif Covid-19 sebanyak 210.215 infeksi.
Di waktu yang sama, China telah menyelesaikan pembangunan rumah sakit hanya dalam waktu lima hari.
Pemerintah setempat membuat RS dengan kapasitas 1.500 kamar untuk pasien Covid-19 dan selesai pada Sabtu (16/1).
Pembangunan itu dilakukan untuk melawan lonjakan infeksi di selatan Beijing, media pemerintah melaporkan.
Rumah sakit itu termasuk salah satu dari enam lainnya yang direncanakan pembangunannya di Nangong, provinsi Hebei, kata Kantor Berita Xinhua. Semua akan selesai dalam minggu depan. Keenam rumah sakit nantinya akan memiliki total 6.500 kamar.
China dilaporkan telah menderita akibat ratusan infeksi batu terjadi bulan ini di Nangong dan ibu kota provinsi Hebei, Shijiazhuang, barat daya ibu kota China.
Program serupa pembangunan rumah sakit cepat diluncurkan oleh Partai Komunis yang berkuasa pada awal wabah tahun lalu untuk mendirikan rumah sakit isolasi di Wuhan, kota pusat tempat virus pertama kali terdeteksi pada akhir 2019.
Secara nasional, Komisi Kesehatan Nasional melaporkan 130 kasus baru yang dikonfirmasi - 90 di antaranya di Hebei - dalam 24 jam hingga tengah malam Jumat (15/1).
Jumlah kasus di China saat ini tercatat mencapai 88.118 infeksi, dengan 82.370 orang telah dinyatakan sembuh, 4.635 jiwa meninggal dunia. Kasus aktif di China masih ada sebanyak 1.113 orang.