Suara.com - Badan Pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan Yordania menjadi salah satu negara pertama yang menyertakan pengungsi dalam vaksinasi Covid-19 massal yang dimulai minggu ini.
"Pengungsi pada dasarnya telah dimasukkan dalam rencana tanggapan nasional. Jadi mereka diperlakukan persis seperti orang Yordania atau siapa pun yang tinggal di Yordania," tutur Lilly Carlisle, petugas hubungan eksternal dengan UNHCR di Yordania, dilansir Insider.
Carlisle mengatakan meski tidak ada alokasi dosis khusus yang disisihkan untuk pengungsi, mereka tetap akan dimasukkan ke daftar penerima vaksinasi dan dapat mendaftar saat mereka memenuhi kualifikasi.
Yordania telah menerima tiga juta dosis vaksin dari Pfizer dan Sinopharm. Negara tersebut memprioritaskan vaksinasi pada lansia dan orang-orang dengan kondisi komorbid.
Baca Juga: Tahap II, Vaksin Covid-19 Riau Dikirim ke Tiga Kabupaten Ini
Carlisle menambahkan bahwa pusat vaksin akan dibuka beberapa minggu mendatang di dua kamp pengungsi terbesar, yang menampung sekitar 20% dari keseluruhan populasi pengungsi.
Sedangkan pengungsi yang tinggal di pusat kota akan mendapatkan vaksin dari klinik lokal.
Pada Rabu (13/1/2021) kemarin sebanyak 43 pengungsi di kamp Zaatari telah divaksinasi di pusat vaksin.
Meski tingkat penularan Covid-19 di antara pengungsi di Yordania jauh lebih rendah dari populasi umum, tetapi kelompok tersebut terus menghadapi kesulitan yang lebih parah akibat pandemi virus corona.
Sejauh ini, terdapat tingkat 1,6% infeksi positif dalam kelompok pengungsi yang tinggal di kamp, dengan lebih dari 1.900 infeksi.
Baca Juga: Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac, Ketua Umum IDI Rasakan Linu
Juru bicara UNHCR Kathryn Mahoney mengatakan sejak Yordania merilis siaran pers tentang dimulainya vaksinasi, 24 negara tambahan juga berkomitmen untuk memvaksinasi pengungsi.
"UNHCR menyadari bahwa hingga saat ini, dari 114 negara yang mengembangkan vaksinasi Covid-19 nasional, 64% di antaranya telah berkomitmen untuk memasukkan pengungsi dalam upaya vaksinasi mereka," tutur Mahoney.