Suara.com - Pandemi Covid-19 membuat banyak orangtua dibuat galau, antara fokus bekerja atau bantu mendampingi anak belajar di rumah mengerjakan tugas sekolah.
Nyatanya, masalah serupa juga dialami Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI Nadiem Makarim.
Seperti diketahui sebelumnya, lelaki yang akrab disapa Mas Menteru tersebut menjadi satu-satunya menteri di Kabinet Indonesia Maju yang masih memiliki 3 orang balita di rumah.
Ini artinya Nadiem memiliki tugas besar sebagai ayah, karena ketiga anaknya yang masih sangat belia dan membutuhkan peran seorang ayah.
Baca Juga: Daftar Guru dan Dosen Korban Tragedi Jatuhnya Sriwijaya Air
Dan tantangan besar itu semakin bertambah di masa pandemi Covid-19. Menteri Nadiem pun mengingatkan para orangtua untuk memilih apa yang menjadi prioritas utama.
"Itu adalah pilihan mau menjadi orangtua yang present atau tidak," ujar Nadiem dalam acara diskusi IG Live bersama UNICEF Indonesia, Jumat (16/1/2021).
Menteri Nadiem mengingatkan sebagai orangtua, sudah membuat pilihan yang diprioritaskan, maka ia tidak boleh menyalahkan pekerjaan atau faktor lingkungan di luar dirinya.
"Yang punya profesi semua itu punya pilihan, jangan mengelak dari pekerjaan, bilang pekerjaan buat stres, cari alasan ini itu," tutur Menteri Nadiem lagi.
Mantan bos Gojek Indonesia itu sendiri mengaku prioritas pertamanya adalah menjalankan tugasnya sebagai ayah, selanjutnya prioritas sebagai menteri.
Baca Juga: Cek Foto Rumah di Google Earth, Pria Ini Lihat Aksi Romantis Mendiang Ayah
Karena sudah memilih prioritas, Nadiem mengaku punya waktu tertentu di mana saat sedang menjalankan tugasnya sebagai ayah, maka siapapun tidak ada yang boleh mengganggunya di waktu tersebut, kecuali Presiden Joko Widodo sebagai atasannya langsung.
"Jadi selama 6 sampai jam 8 (malam) itu nggak boleh ada yang ganggu saya, kecuali telepon dari Pak Presiden," jelas Nadiem.
Sehingga, di saat hanya punya waktu 24 jam maka setiap orangtua harus memiliki pilihan prioritas, agar semua bisa berjalan dengan semestinya.
"Nggak bisa dua-duanya harus save, mana yang lebih penting keluarga saya atau pekerjaan saya," pungkas Mas Menteri Nadiem.