Obat Baru Covid-19 Berbasis Protein Mulai Uji Coba Skala Besar di Inggris

Sabtu, 16 Januari 2021 | 16:15 WIB
Obat Baru Covid-19 Berbasis Protein Mulai Uji Coba Skala Besar di Inggris
Peranti pengobatan pernapasan lewat penguapan atau nebulizer [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inggris sedang melakukan uji coba pengobatan terbaru infeksi virus corona Covid-19 dalam skala besar yang dimulai sejak Selasa (12/1/2021) kemarin di Hull Royal Infirmary,

Pengobatan terbaru ini melibatkan langkah mengirup protein disebut interferon beta yang diproduksi tubuh saat terinfeksi virus.

Harapannya, protein ini akan merangsang sistem kekebalan tubuh agar dapat melawan virus.

Penemuan awal dari uji coba pengobatan ini dapat mengurangi kemungkinan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami penyakit parah sebanyak 80%.

Baca Juga: Kaya Protein, Masyarakat Eropa Boleh Konsumsi Ulat Kuning

Berdasarkan BBC, pengobatan ini dikembangkan di Rumah Sakit Universitas Southampton dan diproduksi oleh perusahaan bioteknologi Synairgen.

Pengobatan Covid-19 menggunakan protein interferon beta (YouTube/CBC)
Pengobatan Covid-19 menggunakan protein interferon beta (YouTube/CBC)

Perawatan dengan obat ini menghabiskan biaya sekitar Rp38,5 juta yang dinilai tidak terlalu mahal untuk pengobatan di rumah sakit.

Bagaimana cara kerja pengobatan ini?

Interferon beta merupakan bagian dari pertahanan pertama tubuh dalam melawan virus. Saat virus corona masuk ke tubuh, patogen ini menekan protein tersebut agar dapat menghindari sistem kekebalan.

Pengobatan baru ini memungkinkan pasien mendapat interferon beta yang dialirkan langsung ke saluran udara melalui nebulizer, mengubah protein menjadi aerosol.

Baca Juga: Tanda Tubuh Kekurangan Protein, Apa Saja?

Idenya, protein yang langsung dikirimkan ke paru-paru akan memicu respons anti-virus yang lebih kuat, bahkan pada pasien dengan sistem kekebalan lemah.

Uji klinis sebelumnya yang dilakukan oleh Synairgen menunjukkan protein dapat merangsang respons kekebalan.

Pasien dengan asma dan kondisi paru-paru kronis lainnya pun dapat dengan nyaman mentolerir pengobatan.

Sekarang adalah uji coba 'fase tiga' dan melibatkan pasien yang jauh lebih besar. Rencananya akan mancakup lebih dari 600 pasien di 20 negara.

Seperti percobaan sebelumnya, separuh peserta akan diberi obat dan separuh lainnya mendapatkan plasebo.

Jika hasilnya mendekati hasil yang baik seperti percobaan sebelumnya, produsen akan meminta izin penggunaan darurat pada pasien di Inggris dan negara lainnya menyusul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI