Jangan Anggap Sepele, Ini Dampak yang Dialami Koban Kekerasan Seksual

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 15 Januari 2021 | 17:50 WIB
Jangan Anggap Sepele,  Ini Dampak yang Dialami Koban Kekerasan Seksual
Ilustrasi kekerasan seksual, pelecehan seksual - (Suara.com/Ema Rohimah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekerasan atau pelecehan seksual sering kali terjadi, terutama pada wanita. Akhir-akhir ini kasus mengenai kekerasan seksual banyak dibicarakan di masyarakat. Namun, penanganan kasus kekerasan seksual tidak begitu baik.

Padahal, kekerasan seksual dapat memiliki efek psikologis, emosional, dan fisik pada korban. Efek ini tidak hanya bisa sembuh dengan melihat pelakunya dipenjara. Biasanya korban kekerasan seksual akan mengalami trauma berat pada hidupnya. Selain itu, pelecehan seksual dapat menyebabkan berbagai dampak lain, antara lain:

1. Depresi

Seseorang yang mengalami kekerasan seksual biasanya mengalami depresi. Dari penelitian, salah satu penyebab seseorang depresi yaitu karena diskriminasi atau kekerasan seksual yang dialaminya.

Baca Juga: Lengkap! Isi PP Kebiri yang Berlaku Mulai 7 Desember 2020

2. Gangguan stress pasca trauma

Ilustrasi depresi (Pixabay)
Ilustrasi depresi (Pixabay)

Gangguan stres pascatrauma biasanya membuat seseorang memiliki perasaan cemas, stres, dan takut yang berlebih. Hal ini membuatnya selalu merasa takut berada di lingkungan luar. Ia akan terus terbayang kejadian yang menyakitinya. Biasanya hal ini terjadi karena trauma, seperti kekerasan seksual.

3. Menyakiti diri sendiri

Orang yang mengalami pelecehan seksual biasanya secara sengaja akan melukai dirinya sendiri. Hal ini karena ia benci dengan dirinya sendiri. Biasanya, korban pelecehan seksual akan melukai dirinya secara diam-diam.

4.  Terkena penyakit kelamin menular

Baca Juga: Jokowi Sahkan PP Kebiri Kimia

Selain mengganggu mental korban, kekerasan seksual bisa menyebabkan terinfeksi bakteri atau virus yang ditularkan pelaku. Penyakit ini terjadi karena kontak kelamin atau melalui anal dan oral.

5. Menggunakan narkotika

Biasanya depresi yang dialami korban dapat membuatnya memutuskan menggunakan narkotika. Korban kekerasan seksual menggunakan narkotika dengan tujuan untuk menghilangkan pikiran atas peristiwa yang menimpa dirinya.

6. Disosiatif

Korban kekerasan seksual biasanya akan disosiatif, yaitu kondisi menjauhi diri dari lingkungannya. Hal ini terjadi karena trauma yang dialaminya. Ia akan merasa malu dan menarik dirinya dari lingkungan masyarakat.

7. Serangan panik

Korban kekerasan seksual biasanya akan mudah panik. Ia akan memiliki perasaan ketakutan dan kecemasan yang berlebih. Terkadang ia juga akan merasa takut kepada orang-orang terdekatnya.

8. Gangguan makan dan tidur

Korban kekerasan seksual biasanya akan mengalami gangguan makan dan tidur. Pengalaman buruk yang dialaminya akan membuatnya tidak memiliki nafsu makan dan kesulitan untuk tidur. Hal ini karena ia akan terus terbayang-bayang (trauma) dengan kejadian yang dialaminya..

9. Kehamilan

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi kehamilan. (Sumber: Shutterstock)

Salah satu hal yang paling dikhawatirkan korban kekerasan seksual adalah kehamilan. Bisa saja efek dari kekerasan seksual membuat korban hamil. Hal itu akan membuat korban menjadi sangat depresi.

10. Bunuh diri

Dalam beberapa kasus, korban kekerasan seksual memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Hal itu karena rasa malu dan depresi yang berlebih. Untuk itu, saat ada seseorang yang mengalami kekerasan seksual, jangan pernah biarkan dirinya sendiri. Usahakan selalu ada seseorang yang menemaninya. Bisa juga orang tersebut menjadi tempat keluh kesah sehingga perasaannya menjadi lebih baik. / Fajar Ramadhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI