Suara.com - Setelah melaporkan hasil uji klinis vaksin Sinovac pekan lalu, yang hanya menunjukkan efikasi 50,4%, Brasil akhirnya mengumumkan mereka akan mulai vaksinasi Covid-19 pada 20 Januari mendatang.
Informasi tersebut diumumkan oleh kepala asosiasi walikota nasional, Jonas Donizette, pada Kamis (14/1/2021).
"Kalau tidak tanggal 20, untuk masalah logistik apapun, Kamis tanggal 21. inokulasi akan dimulai dengan 8 juta dosis, didistribusikan ke lima juta orang Brasil," katanya, dilansir dari Channel News Asia.
Pemerintah merencanakan 'upacara' pada 19 Januari untuk menandai dimulainya vaksinasi SARS-CoV-2 untuk yang pertama kali di negara tersebut.
Baca Juga: Mantap! Tak Ada Pemaksaan Vaksinasi Covid-19 di Aceh Besar
Dua vaksin, satu dibuat oleh AstraZeneca Plc dan satunya lagi dari Sinovac Biotech China, akan menjadi landasan rencana vaksinasi pemerintah.
Keduanya telah mengajukan permohonan penggunaan darurat di Brasil. Regulator kesehatan Anvisa diperkirakan akan memberikan keputusan perizinannya pada Minggu (17/1/2021) besok.
Anvisa mengatakan bahwa pihaknya telah meminta data yang kosong dari uji klinis vaksin kepada pusat biomedis Brasil yang bermitra dengan pengembang vaksin, Fiocruz, dan Butantan.
Dalam kasus Butantan, Anvisa meminta data kemanjuran tambahan dari uji coba Fase III vaksin Sinovac yang dilakukan di Brasil.
Wakil Menteri Kesehatan Elcio Franco memperkirakan vaksinasi penduduk negara tersebut akan memakan waktu paling lama 16 bulan.
Baca Juga: Bidik Industri Tumbuh 4 Persen, Menperin: Vaksinasi Kunci Pendorong
Brasil telah mengimpor 6 juta dosis vaksin Sinovac dan mengirimkan pesawat untuk mengambil 2 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang dibuat oleh Institut Serum India.
Di sisi lain, Presiden Jair Bolsonari, telah dikecam karena meremehkan tingkat keparahan wabah virus corona. Ia berada di bawah tekanan untuk memulai vaksinasi ketika keparahan gelombang kedua melampaui yang pertama.