Suara.com - Sebuah penelitian di Amerika mengklaim bahwa menopause atau masa sebelum dan sesudahnya bisa menjadi penanda perubahan kognitif pada perempuan. Penelitian telah dipublikasikan pada jurnal The North American Menopause Society (NAMS).
Melansir dari Healthshots, penelitian ini menunjukkan bahwa tahap menopause adalah penentu utama masalah kognisi. Studi baru ini melibatkan lebih dari 440 perempuan kulit berwarna yang umumnya berpenghasilan rendah, termasuk perempuan dengan HIV.
Peneliti menyimpulkan bahwa tahap menopause adalah penentu penurunan kognitif atau kerusakan kognitif yang signifikan secara klinis. Kondisi ini bahkan tetap ada hingga pascamenopause yang memengaruhi terutama pada kemampuan pembelajaran dan memori.
Studi ini secara khusus menunjukkan penurunan kognitif dari waktu ke waktu dalam kemampuan pembelajaran, memori, dan perhatian.
Baca Juga: Studi: Perempuan Menopause Berisiko Lebih Tinggi Alami Covid-19 Parah
Rentang waktunya dari premenopause hingga perimenopause awal dan dari premenopause hingga postmenopause. Banyak dari perubahan ini mencapai tingkat gangguan kognitif yang signifikan secara klinis.
"Penelitian ini mencakup sampel perempuan berpenghasilan rendah dan perempuan dengan HIV dari beragam ras," kata Dr Stephanie Faubion, direktur medis NAMS.
"Penemuan ini menambah literatur yang ada tentang perubahan kognitif selama transisi menopause dan menunjukkan penurunan kognitif yang signifikan dalam pembelajaran dan memori yang bertahan hingga pascamenopause," imbuhnya.
Meskipun begitu penelitian tambahan diperlukan untuk mengonfirmasi temuan ini dan mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh dalam perubahan kognitif pada perempuan menopause.
Baca Juga: Lebih Sering Berhubungan Seks Bisa Memperlambat Menopause, Benarkah?