Peneliti Yakin Kandungan Magic Mushroom Dapat Mengatasi Obesitas

Jum'at, 15 Januari 2021 | 13:32 WIB
Peneliti Yakin Kandungan Magic Mushroom Dapat Mengatasi Obesitas
Magic Mushroom (Dok. DEA Amerika Serikat/Reuters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti telah mulai mengeksplorasi potensi psilocybin, obat psikedelik yang ditemukan dalam jamur 'ajaib' atau magic mushroom, untuk mengobati obesitas.

Banyak penelitian dari ilmuwan di Johns Hopkins dan New York University menunjukkan bahwa obat tersebut dapat membantu mengatasi kecemasan dan depresi ketika obat antidepresan umum tidak efektif.

Obat psikodelik seperti psilocybin, memiliki kemampuan untuk mengubah cara informasi bergerak melalui otak, mengurangi pikiran negatif, kritik diri, dan perasaan yang berlebihan.

Perubahan pola pikir yang menjadi positif dapat memengaruhi pandangan hidup seseorang secara keseluruhan dan bagaimana mereka berkegiatan sehari-hari.

Baca Juga: Studi: Anak Lelaki Lahir dari Ibu Obesitas Berisiko Alami Ketidaksuburan

Atas dasar ini, spesialis gangguan makan dan ahli epidemiologi C. Laird Birmingham, bekerja sama dengan NeonMind, merancang sebuah penelitian untuk melihat apakah obat tersebut efektif menurunkan berat badan.

Ilustrasi lelaki mengalami obesitas. (Shutterstock)
Ilustrasi lelaki mengalami obesitas. (Shutterstock)

Melansir Insider, penelitian yang akan berlangsung di University of British Columbia ini masih dalam tahap desain

Namun, Birmingham mengatakan jika melihat penelitian sebelumnya tentang psilocybin, hasilnya menjanjikan.

"Psilocybin memiliki potensi agar berfungsi sebagai alat baru dan berbeda untuk membantu orang menurunkan berat badan dan mempertahankannya dengan mengubah jalur saraf," kata Birmingham.

Perubahan saraf tersebut, sambungnya, bisa 'mengajarkan' otak untuk berhenti menghubungkan stres dan trauma dengan perilaku makan.

Baca Juga: Selain Peradangan, Studi Ungkap Alasan Orang Obesitas Alami Covid-19 Parah

Artinya, obat tersebut dapat membuat seseorang tidak melampiaskan stres atau trauma terhadap makanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI