Suara.com - Dunia kecantikan juga penuh dengan mitos, dan masih banyak orang memercayainya.
Untuk membantu memisahkan fakta dan mitos tersebut, melansir Health, berikut lima mitos perawatan kulit yang paling umum.
1. Mitos: krim mata paling baik disimpan di kulkas
"Suhu yang lebih dingin tidak memperpanjang masa simpan produk Anda," kata Danné Montague-King, ahli kimia botani dan pendiri DMK Skincare.
Baca Juga: Mengenal Teknologi DNA Salmon, Perawatan Kulit Glowing Awet Muda dari Korea
Namun, jika tujuannya adalah untuk mengurangi mata bengkak, Montague-King menyarankan untuk menggunakan kompres dingin.
2. Mitos: tidak membutuhkan pelembab jika kulit berminyak
Kulit berminyak masih bisa mengalami dehidrasi. Faktanya, itulah yang berkontribusi pada produksi minyak untuk mengatasi wajah yang dehidrasi.
Dokter kulit bersertifikan di Riverchase Dermatology, Miami, Stacy Chimento, MD, mengatakan bahwa menggunakan pelembab secara teratur dapat membantu membuat kulit tidak terlalu berminyak karena akan membantu menyeimbangkan produksi minyak berlebih.
"Kuncinya adalah memilih formula bebas minyak ringan," tutur Chimento.
Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Cuka Apel, Salah Satunya Untuk Perawatan Kulit
3. Mitos: semakin tinggi SPF di tabir surya, semakin baik
SPF hanya mengukur perlindungan produk terhadap sinar UVB, yang menyebabkan kulit terbakar.
"Perbedaan perlindungan UVB antara SPF 100 dan SPF 50 adalah marjinal dan tidak menawarkan perindungan ganda. SPF 100 memblokir 99% sinar UVB, sednagkan SPF 50 memblokir 98%," jelas Montague-King.
Ia merekomendasi untuk menggunakan rumus spektrum luas, yang menghalangi sinar UVA dan UVB dengan setidaknya SPF 30.
4. Mitos: lingkaran hitam pertanda Anda lelah
Perubahan warna di sekitar mata terjadi ketika darah dan cairan tidak bersirkulasi secara efisien. Kurang tidur memang bisa memperburuk masalahm tetapi itu bukan satu-satunya penyebab.
Montague-King mengatakan abhwa ini adalah tanda Anda kekurangan zat besi atau tidak mendapatkan cukup oksigen.
Terlebih lagi, lingkaran hitam menjadi jauh lebih tampak pada ulit yang lebih tipis, yang secara alami bertambah seiring bertambahnya usia.
5. Pori-pori bisa membuka dan menutup
"Pori-pori tidak membuka dan menutup seperti daun jendela," ujar Chimento.
Namun, pori-pori dapat meregang akibat suhu, usia, dan genetik. Ditambah dengan tersumbatnya kotoran dan minyak, yang membuat posi-pori tampak besar dan menonjol.
Cara terbaik untuk meminimalkan tampilan pori-pori adalah eksfoliasi secara teratur.