Laporan Uji Brasil: CoronaVac 100 Persen Cegah Kasus Parah Covid-19

Kamis, 14 Januari 2021 | 19:23 WIB
Laporan Uji Brasil: CoronaVac 100 Persen Cegah Kasus Parah Covid-19
Vaksin Covid-19 Sinovac. (Anadolu Agency/Aytug Can Sencar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laporan uji coba vaksin CoronaVac dari Sinovac di Brasil menunjukkan 100 persen efektif dalam mencegah kasus Covid-19 parah. Vaksin juga terbukti 77,96 persen efektif mencegah kasus ringan.

Sementara kemanjuran atau efikasi vaksin secara keseluruhan mencapai 50,4 persen. Artinya, meski 50 persen relawan uji coba bisa mengalami Covid-19 usai vaksinasi, namun tak ada satupun yang mengalami kondisi sangat parah, bahkan hanya 22,04 yang perlu rawat inap. 

Melansir dari Global Times, para ahli menyatakan bahwa hasil tersebut cukup memuaskan karena hampir semua partisipan di Brasil adalah petugas medis yang berisiko tinggi. Keampuhan 77,96 untuk perlindungan kasus ringan berarti vaksin tersebut dapat mengurangi 77,96  persen pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap.

"Saat ini kami memiliki salah satu vaksin terbaik di dunia," kata Dimas Covas, direktur Institut Butantan di Brasil dalam konferensi pers pada hari Selasa (12/1/2021).

Baca Juga: Gubernur Banten Divaksin Pfizer April, Dinkes: Lebih Mahal Dari Sinovac

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (Elements Envato)

"Vaksin tersebut 100 persen mampu mencegah penyakit parah pada populasi berisiko tinggi dan secara efektif mengontrol morbiditas dan melindungi setidaknya 50 persen orang dari infeksi," ujar Wang Guiqiang, direktur Penyakit Menular di Rumah Sakit Universitas Peking.

Semua relawan untuk vaksin Sinovac di Brasil adalah pekerja medis yang merupakan kelompok dengan risiko infeksi tertinggi. 

Vaksin dari Sinovac sendiri telah menjalani uji klinis Fase III di Brasil, Indonesia, dan Turki. Di Indonesia bahkan CoronaVac telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejak Senin (11/1/2021).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI