Tak Libatkan Lansia, Kebijakan Vaksinasi Virus Corona di Indonesia Dikritik

Kamis, 14 Januari 2021 | 18:45 WIB
Tak Libatkan Lansia, Kebijakan Vaksinasi Virus Corona di Indonesia Dikritik
Bupati Sleman Sri Purnomo menerima vaksinasi Covid-19 pertama di Sleman, yang dilaksanakan di Puskemas Ngemplak II, Kamis (14/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keputusan pemerintah Indonesia untuk tidak mengikutkan kelompok lanjut usia (lansia) dalam program vaksinasi virus Corona mendapat kritik dari seorang profesor asal Australia.

Kim Mulholland, profesor vaksinologi di London School of Hygiene and Tropical Medicine yang berbasis di Universitas Melbourne mengatakan lansia seharusnya mendapatkan juga vaksin Covid-19.

"Kami tahu bahwa orang tua yang telah divaksinasi di China dan Timur Tengah telah menanggapi vaksin dengan baik seperti halnya orang yang lebih muda," katanya, menyadur Al Jazeera. 

"Jadi argumen bahwa lansia tidak boleh divaksinasi karena belum diikutsertakan dalam uji coba di Indonesia tidak valid," sambungnya.

Strategi Indonesia dalam program vaksinasi Covid-19 kebalikan dari kebijaksanaan sejumlah negara, para ahli mengatakan kelompok pertama yang divaksinasi haruslah staf medis garis depan dan kemudian orang tua.

"Orang dewasa yang lebih tua, terutama mereka yang lemah atau tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang, telah terpengaruh secara tidak proporsional oleh Covid-19," menurut sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di The Lancet, jurnal medis terkemuka dunia.

Menurut studi tersebut, vaksin yang aman dan efektif dapat diberikan kepada populasi tersebut dan telah "diantisipasi dengan penuh semangat".

"Jika Anda melihat semua penelitian yang dilakukan di setiap negara di dunia, bukti yang sangat menunjukkan bahwa faktor risiko terbesar yang membuat sakit parah akibat Covid-19 adalah usia. Bahkan di Indonesia yang memiliki populasi muda, kematian terbanyak adalah orang di atas 60 tahun." papar Prof Mulholland.

Data yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Indonesia menguatkan argumen tersebut. 39 persen dari kematian akibat Covid-19 di Indonesia menimpa orang-orang yang berusia di atas 60 tahun.

Baca Juga: Jokowi Divaksin, Rocky Gerung: Presiden Tidak Bisa Menghasilkan Dukungan

"Jadi itu membuat saya berpikir tentang apa yang telah dikatakan oleh rekan-rekan saya di Indonesia: bahwa apa yang mungkin sebenarnya coba dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah mencapai kekebalan kawanan dengan memvaksinasi orang dewasa muda yang merupakan penyebar penyakit paling kuat," kata Mulholland.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI