Suara.com - Strain baru virus corona Covid-19 ketiga telah diidentifikasi setelah bermutasi di Brasil. Hal ini terjadi setelah varian varu virus corona yang lebih menular pertama kali ditemukan di Inggris dan kedua di Afrika Selatan.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengaku khawatir dengan kemunculan strain baru virus corona di Brasil. Padahal, pemerintah Inggris telah melakukan tindakan keras untuk melindungi negaranya dari infeksi varian baru virus corona.
Pihaknya telah berusaha untuk menghindari kasus infeksi varian baru virus corona di Inggris maupun dari Afrika Selatan. Tapi, kemunculan varian baru virus corona dari Brasil ini menimbulkan pertanyaan lain.
Menurut ahli virologi Profesor Tulio de Oliveira, ketiga varian baru virus corona ini memiliki karakteristik yang sama, baik yang teridentifikasi di Inggris, Afrika Selatan maupun Brasil.
Baca Juga: Studi: Mantan Pasien Covid-19 Punya Kekebalan 90 Persen selama 6 Bulan
"Kami tahu bahwa B.11.248 (varian baru virus corona di Brasil) memiliki satu mutasi yang sama dengan varian di Inggris dan Afrika Selatan. Itu juga mutasi pada posisi N501Y," jelas Profesor Tulio de Oliveira dikutip dari The Sun.
Menurutnya,varian baru virus corona di Brasil ini salah satu mutasi yang trasmisinya cepat. Sementara itu, Jepang melaporkan mutasi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), karena negara itu mencatat adanya peningkatan kasus virus corona dalam beberapa pekan.
Tetapi, masih belum dipastikan strain baru virus corona yang ditemukan di Brasil ini sudah sampai di Inggris atau belum.
Di sisi lain, Institut Nasional Penyakit Menular Jepang (NIID) telah melakukan pemeriksaan rutin yang menganalisis genom dari hasil tes positif virus corona Covid-19 yang berhubungan dengan kedatangan orang dari luar negara.
Mulai minggu depan, semua penumpang internasional yang datang ke Inggris harus menunjukkan tes virus corona Covid-19 negatif sebelum masuk ke Inggris.
Baca Juga: Jeda Lama Suntikan Pertama dan Kedua Vaksin Covid-19 Malah Lebih Baik
Semua penumpang, termasuk orang Inggris sendiri haru menjalani tes hingga 72 jam sebelum mereka menunjukkan sertifikat yang memasuki negara tersebut.
Hasil tes harus ditunjukkan pada saat check-in di maskapai penerbangannya, kereta maupun kapal feri sebelum memulai perjalanan. Jika menolak, maka mereka tidak akan diperbolehkan berangkat.
Sejauh ini, pemerintah Inggris juga belum mengetahui gejala yang disebabkan oleh varian baru virus corona dari Brasil. Namun, para ahli mengatakan gejalanya mungkin tak akan jauh beda dengan varian baru virus corona di Inggris dan Afrika Selatan.
Sebelumnya, kepala teknis WHO, Dr Maria Van Kerkhove, mengatakan orang yang terinfeksi varian baru virus corona Covid-19 berbeda akan memiliki gejala dan tingkat keparahan yang tetap sama.
Adapun tanda-tanda ineksi virus corona yang paling umum dan harus diwaspadai adalah hilangnya indra penciuman dan perasa, batuk terus-menerus dan suhu tubuh yang tinggi.
Direktur Eksekutif WHO Mike Ryan mengatakan varian itu ditularkan dengan cara yang sama, yakni melalui tetesan pernapasan dari batuk atau napas dan permukaan yang terinfeksi.