Dokter dari Cirebon Sebut Vaksinasi Presiden Gagal, PB IDI Angkat Bicara

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 14 Januari 2021 | 15:02 WIB
Dokter dari Cirebon Sebut Vaksinasi Presiden Gagal, PB IDI Angkat Bicara
Presiden Joko Widodo (tengah) bersiap disuntik dosis pertama vaksin COVID-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). [ANTARA FOTO/HO/Setpres-Agus Suparto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Cirebon Indonesia, 14 Januari 2021

Kepada

Yth : Presiden Republik Indonesia 

Ir. H. Joko Widodo 

Di tempat 

Salam Vaksinasi

Hari ini, saya melihat anda divaksinasi. Setelah melihat berkali-kali video itu dan berdiskusi dengan para dokter serta para perawat senior, maka saya menyimpulkan bahwa vaksinasi yang anda lakukan adalah gagal. Atau anda belum divaksinasi. Alasannya adalah 

Injeksi vaksin Sinovac, harusnya intramuskular ( menembus otot). Untuk itu, penyuntikkan harus lah dilakukan dengan tegak lurus (90 derajat). Dan memakai jarum suntik untuk ukuran volume minimal 3 cc ( spuit 3cc ). Tetapi yang menyuntik anda tadi siang memakai spuit 1cc dan tidak tegak lurus 90 derajat. Hal tersebut menyebabkan vaksin tidak menembus otot sehingga tidak masuk kedalam darah. Suntikan vaksin yang dilakukan pada anda tadi siang hanyalah sampai di kulit ( intrakutan ) atau dibawah kulit ( sub kutan ). Dan itu berarti vaksin tidak masuk ke darah. 

Pabrik vaksin Sinovac telah membuat zat vaksin tersebut, hanya bisa masuk ke darah bila disuntikkan dengan cara intramuskular. Penyuntikkan dikulit i(ntrakutan) atau dibawah kulit ( subkutan) tidak akan menyebabkan vaksin tersebut masuk ke dalam darah. Kalaupun dapat masuk, hanyalah sedikit sekali. Lain halnya bila vaksin atau obat itu di desain untuk tidak disuntikkan secara intramuskular. Misalnya menyuntikkan insulin. Injeksi insulin harus dilakukan secara subkutan. 

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Tenaga Kesehatan

Selain itu, setelah menonton berkali-kali, saya melihat bahwa masih ada vsksin yang tertinggal  pada spuit tersebut. Atau tidak seluruh vaksin disuntikkan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI