Pakar Kesehatan Nilai Efikasi 65,3 Persen Vaksin Sinovac Sudah Baik

Kamis, 14 Januari 2021 | 13:49 WIB
Pakar Kesehatan Nilai Efikasi 65,3 Persen Vaksin Sinovac Sudah Baik
Sebagai ilustrasi: Wagub Emil Dardak menerima vaksinasi Sinovac di Gedung Negara Grahadi Surabaya (suara.com/ Achmad Ali)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil efikasi vaksin Covid-19 buatan Sinovac sebesar 65.3 persen masih menjadi perbincangan publik. Beberapa di antaranya mengaku ragu dengan efektivitas vaksin tersebut.

Kali ini, Pakar Kesehatan Masyarakat Prof. dr. Hasbullah Thabrany. MPH. DrPH., coba angkat bicara. 

Profesor Thabrany mengatakan, efikasi 65.3 persen merupakan nilai yang baik. Bahkan badan kesehatan dunia WHO 'hanya' mensyaratkan minimal nilai efikasi di atas 50 persen. 

"Pada dasarnya nilai efikasi 65,3 persen sudah baik, dari segi persyaratan sudah mencukupi. Perlu dicatat, tidak ada hubungannya efikasi dengan keamanan vaksin. Dari segi konsep akademik vaksin ini sudah memenuhi syarat," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (14/1/2021).

Baca Juga: Gagal Divaksin Covid-19, Wali Kota Serang: Semalam Habis Makan Durian

Profesor Hasbullah Thabrany kemudian menyarankan agar pemerintah juga bisa memastikan perlindungan kepada masyarakat dengan hasil efikasi 65,3 persen tersebut. 


"Sementara itu yang kita butuhkan saat ini efektivitas. Saya lebih cenderung mendukung pernyataan Presiden Jokowi agar 100 persen penduduk dilindungi. Maka kita akan punya efektivitas yang lebih tinggi," tegasnya.

Hal yang perlu diingat juga meski vaksinasi telah berlangsung, Hasbullah mengingatkan agar protokol kesehatan tetap dijalankan. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus tetap berjalan sehingga masyarakat jangan berestimasi terlalu tinggi meskipun sudah divaksinasi, ujarnya.

Menurutnya, penting agar pemerintah terus mengomunikasikan penegakkan disiplin protokol kesehatan karena merupakan upaya berkesinambungan untuk mendukung program vaksinasi. 

“Hal ini perlu terus disuarakan agar pemahaman dan kedisiplinan masyarakat terus dipertahankan,” ujarnya lagi.

Baca Juga: Bupati Gowa Tidak Lolos Saat Wawancara, Rencana Vaksinasi Batal

Namun yang juga perlu disadari bahwa pandemi tidak benar-benar berakhir setelah itu. Ia mengingatkan bagaimana untuk mengakhiri pandemi, perlu 70 persen penduduk dunia yang divaksinasi. 

"Oleh karena itu dunia memiliki lembaga COVAX yang disediakan bersama bank dunia, WHO, dan UNICEF. Karena ini kepentingan dunia, tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu negara. Dan dalam satu negara tidak bisa hanya satu komunitas saja yang berpartisipasi, semua harus ikut, karena merupakan kepentingan bersama," tuturnya.

Masyarakat juga diimbau agar tidak ragu-ragu menerima vaksin. Karena target kekebalan komunitas tidak akan tercapai jika masih ada sekelompok orang yang ragu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI