Peneliti London Sebut Petugas Medis ICU Berisiko Alami Kecemasan dan PTSD

Rabu, 13 Januari 2021 | 14:53 WIB
Peneliti London Sebut Petugas Medis ICU Berisiko Alami Kecemasan dan PTSD
Ilustrasi petugas medis. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ahli memperingatkan bahwa hampir setengah petugas ICU di rumah sakit Inggris mengalami masalah minum, kecemasan parah dan gangguan stres pasca-trauma (PTSD).

Penelitian baru juga menunjukkan masalah kesehatan mental yang buruk juga lebih umum di antara petugas perawatan intensif yang bekerja melawan pandemi virus corona Covid-19.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Occupational Medicine, menunjukkan perawat cenderung lebih menderita masalah kesehatan mental daripada dokter dan petugas kesehatan di bangsal.

Peneliti dari King's College London menggunakan data 709 petugas kesehatan dari sembilan ICU di Inggris, termasuk 291 dokter, 344 perawat dan 74 staf perawatan kesehatan lainnya.

Baca Juga: Studi: Perempuan Lebih Berisiko Meninggal akibat Strain Baru Virus Corona

Mereka diminta untuk menyelesaikan survei berbasis web anonim pada bulan Juni dan Juli 2020. Hasilnya, lebih dari setengah peserta mengaku kesejahteraannya baik, tetapi 45 persen memenuhi ambang batas yang memiliki setidaknya 1 kondisi.

Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)

Masalah kesehatan mental ini termasuk 6 persen alami depresi berat, 40 persen PTSD, 11 persen alami kecemasan parah dan 7 persen masalah minum.

Satu dari delapan pekerja mengatakan mereka sering berpikir lebih baik mati atau menyakiti diri sendiri dalam 2 minggu sebelumnya.

"Hasil kami menunjukkan beba substandial dari gejala kesehatan mental yang dilaporkan oleh petugas ICU menjelang akhir gelompang pertama virus corona pada Juli 2020," jelas Profesor Neil Greenberg, dari Institute of Psychiatry di King's dikutip dari The Sun.

Profesor Neil Greenberg mengatakan bahwa tingkat keparahan gejala masalah kesehatan mental bisa mengganggu kemampuan beberapa staf ICU dalam memberikan perawatan medis berkualitas tinggi dan berdampak negatif pada kualitas hidup mereka sendiri.

Baca Juga: Gejala Varian Baru Virus Corona, Cek Bagian Kuku dan Daun Telinga!

Menurutnya, tingkat kematian yang tinggi di antara pasien virus corona di ICU, kesulitan komunikasi, memberikan dukungan di akhir hidup pasien dan pembatasan pertemuan dengan keluarga telah menjadi penyebab stres di antara petugas medis di ICU.

PTSD sendiri disebabkan oleh peristiwa yang membuat stres, menakutkan atau menyedihkan dan gejalanya termasuk mimpi buruk dan kilas balik yang berulang.

Data dari Survei Morbiditas Psikiatri Dewasa tahun 2004, menemukan 4 persen orang dalam populasi umum yang positif PTSD meningkat 13 persen di antara wanita muda usia 16 hingga 24 tahun.

Sekitar 6 persen orang menderita gangguan kecemasan dan 4 persen mengalami depresi. Prof Greenberg mengatakan bahwa hasil studi barunya sekarang ini tidak mengejutkan.

Prof Greenberg menyarankan NHS dan rumah sakit untuk lebih melindungi kesehatan mental para pekerja medisnya, terutama di ICU untuk mendapatkan perawatan vital.

"Jika kita melindungi kesehatan mental petugas perawatan kesehatan selama pandemi Covid-19, mereka akan lebih mampu memberikan perawatan berkualitas tinggi pada pasien," jelas Prof Greenberg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI