Peneliti London Sebut Petugas Medis ICU Berisiko Alami Kecemasan dan PTSD

Rabu, 13 Januari 2021 | 14:53 WIB
Peneliti London Sebut Petugas Medis ICU Berisiko Alami Kecemasan dan PTSD
Ilustrasi petugas medis. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Profesor Neil Greenberg mengatakan bahwa tingkat keparahan gejala masalah kesehatan mental bisa mengganggu kemampuan beberapa staf ICU dalam memberikan perawatan medis berkualitas tinggi dan berdampak negatif pada kualitas hidup mereka sendiri.

Menurutnya, tingkat kematian yang tinggi di antara pasien virus corona di ICU, kesulitan komunikasi, memberikan dukungan di akhir hidup pasien dan pembatasan pertemuan dengan keluarga telah menjadi penyebab stres di antara petugas medis di ICU.

PTSD sendiri disebabkan oleh peristiwa yang membuat stres, menakutkan atau menyedihkan dan gejalanya termasuk mimpi buruk dan kilas balik yang berulang.

Data dari Survei Morbiditas Psikiatri Dewasa tahun 2004, menemukan 4 persen orang dalam populasi umum yang positif PTSD meningkat 13 persen di antara wanita muda usia 16 hingga 24 tahun.

Baca Juga: Studi: Perempuan Lebih Berisiko Meninggal akibat Strain Baru Virus Corona

Sekitar 6 persen orang menderita gangguan kecemasan dan 4 persen mengalami depresi. Prof Greenberg mengatakan bahwa hasil studi barunya sekarang ini tidak mengejutkan.

Prof Greenberg menyarankan NHS dan rumah sakit untuk lebih melindungi kesehatan mental para pekerja medisnya, terutama di ICU untuk mendapatkan perawatan vital.

"Jika kita melindungi kesehatan mental petugas perawatan kesehatan selama pandemi Covid-19, mereka akan lebih mampu memberikan perawatan berkualitas tinggi pada pasien," jelas Prof Greenberg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI