Suara.com - Para ilmuwan di Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa vaksinasi massal tidak akan membentuk kekebalan kawanan atau herd immunity terhadap virus corona Covid-19 tahun ini.
WHO menambahkan bahwa herd immunity juga tidak terbentuk meski salah satu produsen vaksin meningkatkan jumlah produksi mereka.
"Kita tidak akan mencapai tingkat kekebalan kawanan atau kekebalan populasi pada tahun 2021," tutur Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO, Senin (11/1/2021).
Ia menambahkan, melansir The Journal Ireland, bahwa perlu waktu untuk memproduksi dan memberikan dosis vaksin yang cukup agar penyebaran virus corona dapat diberantas.
Oleh karenanya, Swaminathan menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker, untuk mengendalikan pandemi. Bahkan, setelah vaksinasi.
![Ilustrasi Herd Immunity. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/05/13/56969-herd-immunity.jpg)
Perusahaan Jerman BioNTech, produsen vaksin Covid-19 bersama Pfizer, mengatakan dapat menghasilkan jutaan dosis lebih banyak, meningkatkan perkiraan produksi dari 1,3 menjadi dua miliar.
Tetapi, perusahaan juga memperingatkan bahwa Covid-19 kemungkinan akan menjadi penyakit endemik, dan respons kekebalan dari vaksin dapat berkurang secara alami.
Hingga kini SARS-CoV-2 telah menginfeksi lebih dari 91 juta orang dan menyebabkan lebih dari 1,95 juta meninggal sejak satu tahun yang lalu, saat China mengonfirmasikan kematian pertama di pusat kota Wuhan.
China sudah bisa mengendalikan sebagian besar kasus, namun saat ini masih menangani sejumlah infeksi lokal.
Baca Juga: Brasil Selesai Uji Klinis Tahap Akhir Vaksin Sinovac, Ini Hasilnya
Lebih dari setengah juta orang masih lockdown di Beijing karena pemerintah masih memberlakukan tindakan ketat agar kasus tidak bertambah.