Suara.com - Para ilmuwan, baik dari Inggris maupun Rusia, mengungkapkan keprihatinan tentang bagaimana mengonsumsi alkohol dapat memengaruhi respons kekebalan seseorang terhadap vaksin Covid-19.
Alkohol memang menekan sistem kekebalan. Namun, pedoman para ahli tentang apakah seseorang harus menghindarinya sebelum dan sesudah vaksinasi berbeda-beda.
Rekomendasi paling ketat dikeluarkan Rusia bulan lalu, Kepala Pengawas Kesehatan Konsumen Rusia Anna Popova mengatakan masyarakat tidak diperbolehkan minum alkohol selama hampir dua bulan sekitar waktu vaksinasi.
Pedoman tersebut dianggap terlalu keras oleh ahli Rusia dan Amerika, dan dinilai dapat menurunkan kemauan masyarakat untuk vaksin.
Baca Juga: Bisa Diikuti Warga, Gerakan Tolak Vaksin Ribka Bakal Bikin Repot Pemerintah
Sementara itu di Inggris aturannya lebih ringan, lapor Insider.
Profesor Universitas Manchester, Sheena Cruickshank, menyarankan untuk lebih baik menghindari alkohol sehari sebelum dan beberapa waktu setelah vaksin agar sistem kekebalan bekerja dengan baik.
Saran tersebut disanggah oleh direktur eksekutif Akses Vaksin Internasional Pusat di Universitas Johns Hopkins, William Moss.
"Tidak ada bukti jika Anda mengonsumsi satu gelas bir atau segelas anggur beberapa hari setelah Anda mendapatkan vaksin akan menganggu proses kekebalan atau perlindungan setelah vaksin," tutur Moss.
Tetapi ada perbedaan penting antara minum satu gelas anggur dan satu botol. Peminum berat diketahui memiliki lebih banyak masalah kesehatan, salah satunya sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Baca Juga: Diminta Buat Gerakan Tolak Vaksin-19, Begini Reaksi Tak Terduga Anji
Hal ini bisa saja berdampak pada saat sistem kekebalan tubuh melawan virus.
Kemanjuran vaksin bergantung pada bagaimana sistem kekebalan menanggapi 'penyusup', jadi tentu Anda tidak ingin hal itu bekerja secara setengah setelah vaksinasi bukan?
Terlebih lagi, memiliki sistem kekebalan yang berfungsi penuh penting untuk tetap sehat selama pandemi ini.