Muncul Varian Baru Virus Corona dari Inggris, Siapa Paling Berisiko?

Rabu, 13 Januari 2021 | 10:24 WIB
Muncul Varian Baru Virus Corona dari Inggris, Siapa Paling Berisiko?
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penemuan jenis virus corona varian baru yang muncul pertama kali di Inggris telah mengkhawatikan berbagai negara. Laporan infeksi bahkan telah dilaporkan di lebih dari 30 negara di seluruh dunia.

Sementara penelitian masih dilakukan untuk mencari tahu tentang virus tersebut, para ahli mengatakan bahwa mutasi virus mungkin tidak lebih mematikan tetapi 70 persen lebih menular dan menyebar dengan cepat. Artinya ada jauh lebih banyak kemungkinan seseorang tertular virus.

Melansir dari Times of India, varian baru berisiko pada semua orang. Namun, berbeda dari varian sebelumnya, varian yang disebut SARS-CoV-2 VUI 202012/01 lebih mungkin menulari orang muda dan anak kecil.

Sesuai penelitian, jenis virus Inggris yang baru sangat berbahaya bagi mereka yang berusia di bawah 20 tahun, termasuk anak-anak yang lebih muda.

Baca Juga: Pedulilindungi.id untuk Cek Penerima Vaksin Covid-19, Anda Dapat Enggak?

Penelitian di London yang belum ditinjau oleh sejawat membandingkan dan menganalisis wabah penyakit di seluruh wilayah di Inggris. Penelitian tersebut tidak hanya menemukan bukti konklusif bahwa virus jauh lebih mudah menular daripada jenis lain, tetapi juga mampu menginfeksi populasi yang lebih muda pada tingkat yang lebih tinggi.

Orang yang lebih muda memang memiliki kekebalan yang lebih baik. Namun, itu tidak berarti mereka tidak dapat tertular virus. Mereka tidak hanya dapat menderita komplikasi yang mengancam, tetapi juga dapat menyebarkan virus ke orang lain dan membuat orang lain berisiko juga.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Mengetahui bahwa varian virus dapat dengan mudah menginfeksi orang yang lebih muda juga dapat menyiratkan bahwa virus mampu menyebar lebih mudah dalam populasi tertentu daripada sebelumnya.

Satu-satunya cara untuk menghentikan atau mengelola penyebaran virus dalam skala besar adalah imunisasi massal dengan vaksinasi. Sayangnya vaksinasi belum bisa dilakukan pada kelompok anak-anak yang juga rentan dengan varian baru.

Baca Juga: Jelang Divaksin Bareng Jokowi, Raffi Ahmad Ngevlog dengan Tokoh Agama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI