Jaga Anak Tetap Sehat, Ini 5 Cara Cukupi Nutrisi dan Bantu Anak Sosialisasi

Selasa, 12 Januari 2021 | 12:10 WIB
Jaga Anak Tetap Sehat, Ini 5 Cara Cukupi Nutrisi dan Bantu Anak Sosialisasi
Ilustrasi Anak Sehat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjaga anak sehat terutama di tengah pandemi merupakan kewajiban semua orangtua. Tapi tentu tidak mudah untuk bisa menjaga mereka sehat dan memenuhi nutrisinya bagi sebagian orangtua.

Terlebih, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan RI, diperkirakan bahwa 70 persen anak usia sekolah 5 hingga 12 tahun hanya mendapat sedikit nutrisi dari makanan yang biasanya dikonsumsi.

Nah, sebagai bentuk dukungan anak tumbuh tinggi, tangguh, dan tanggap, berikut ini 5 kiat dari pakar yang bisa dilakukan orangtua, berdasarkan siaran pers Indomilk, Selasa (12/1/2021)

1. Berolahraga atau beraktivitas fisik minimal 1 jam sehari

Baca Juga: Jangan Ragu Olahraga di Suhu Dingin, Bisa Pangkas Lebih Banyak Lemak

Ibu dan anak olahraga yoga. (Shutterstock)
Ibu dan anak olahraga yoga. (Shutterstock)

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, anak-anak mulai dari usia 6 tahun idealnya melakukan olahraga atau aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari.

Kebiasaan ini sangat berguna untuk meningkatkan kesehatan jantung, memperkuat otot dan tulang, mengontrol berat badan, sampai menghindari risiko penyakit seperti diabetes, kanker, dan obesitas.

Saat anak beraktivitas fisik dengan teman sebaya, anak akan belajar cara bersosialisasi, berpikir kreatif, memecahkan masalah dengan mandiri, hingga melatih sportivitas. Olahraga bersepeda, senam di dalam ruangan hingga lompat tali di rumah aman dilakukan saat pandemi.
 
2. Pastikan mengonsumi makanan bergizi seimbang

Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013, energi yang dibutuhkan anak di usia sekolah berkisar antara 1.850 hingga 2.100 kalori.

Energi ini digunakan untuk berbagai fungsi tubuh, seperti: metabolisme 50 persen, Specific Dynamic Action 5 hingga 10 persen, pertumbuhan fisik 12 persen, aktivitas fisik 25 persen, dan sisanya terbuang melalui feses atau kotoran.

Baca Juga: Ini 5 Kecelakaan Pesawat Tragis yang Menimpa Dunia Olahraga

Adapun proporsi yang dianjurkan Kemenkes RI, 50 hingga 60 persen karbohidrat, 35 persen lemak, dan 10 hingga 51 persen proten. Baiknya saat memberikan nasi harus dibarengi dengan lauk ayam suwir, wortel, brokoli, dan telur, agar asupan makanan bergizi seimbang.

3. Minum susu bernutrisi lengkap untuk pertumbuhan

Anak-anak usia 5 hingga 12 tahun membutuhkan kalsium yang tinggi, terutama karena mereka akan mengalami pubertas dan tumbuh kembang fisik yang signifikan.

Berdasarkan rekomendasi AKG 2013, anak berusia 4 hingga 9 tahun membutuhkan 1000 miligram kalsium per hari, sementara anak usia 10 hingga 18 tahun membutuhkan 1.200 miligram kalsium per hari.

Kalsium berperan dalam membentuk kepadatan tulang dan gigi. Sumber protein membantu membangun jaringan tubuh si kecil, sementara Omega 3 membantu perkembangan sel-sel otak serta menjaga kesehatan jantung anak.

Selain itu, susu yang dilengkapi dengan vitamin A, B, C, D3, serta mineral seperti Zinc, Iodium Fosfor, dan serat pangan berperan penting dalam pertumbuhan generasi si kecil sehingga membantu anak tumbuh tinggi secara fisik, tangguh menghadapi tantangan, dan tanggap menyerap pelajaran.

4. Bentuk pola tidur yang cukup dan teratur

Anak tidur. (Shutterstock)
Anak tidur. (Shutterstock)

Pola tidur seringkali dipandang sebelah mata, padahal faktor ini berperan penting dalam mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil.

American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa anak-anak berusia 6 hingga 12 tahun harus mendapatkan minimal 9 jam durasi tidur dalam sehari.

Masih ada orang tua yang belum sadar kalau kekurangan tidur bisa mengakibatkan gangguan visual-spasial dan kemampuan motorik, penurunan kekebalan tubuh, hingga mengakibatkan rasa cemas atau depresi pada anak-anak.

Biasanya kalau si kecil tidak bersemangat atau mudah lesu di aktivitasnya, ada kemungkinan tidurnya tidak cukup atau terganggu.

Nah, agar si kecil mendapatkan tidur yang nyaman dan berkualitas, sebaiknya orang tua jangan membiasakan penggunaan gadget di larut malam.

Biasakan untuk mengajak si kecil menyikat gigi, berganti baju tidur, dan menjaga rutinitas yang teratur agar pola tidur tidak berantakan.

Di samping itu, susu ternyata juga bisa membantu tidur si kecil. Studi oleh ilmuwan dari Universitas Sahmyook dan CJ Food R&D Center pada Journal of Medicinal Food menemukan bahwa memberikan susu dapat membantunya tidur dengan nyenyak di malam hari.

5. Jadi contoh yang baik bagi si kecil

Ahli Psikologi dari University of California dan University of Maryland mengatakan bahwa pada anak berusia 5 hingga 11 tahun berada dalam proses perkembangan moral dan kognitif.

Nah, agar mereka dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik, orang tua harus bisa memberikan contoh positif bagi si kecil, mengajarkan sopan santun, hormat kepada sesama, dan saling membantu.

Di samping itu, orang tua juga bisa memberikan tanggung jawab lebih besar bagi si kecil, seperti memberikan tugas rumah yang ringan. Perlahan-lahan, si kecil akan belajar untuk tanggap dan sadar akan pentingnya kemandirian dan tanggung jawab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI