Tunda Dulu, Jangan Operasi Jantung Jika Pasien Alami Hal Ini

Selasa, 12 Januari 2021 | 10:34 WIB
Tunda Dulu, Jangan Operasi Jantung Jika Pasien Alami Hal Ini
Ilustrasi operasi jantung. (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Operasi jantung termasuk jenis pembedahan yang berisiko tinggi. Karenanya wajar saja jika persiapannya juga benar-benar matang. 

Bahkan operasi jantung bisa saja ditunda jika pasien mengalami penurunan kondisi kesehatan mendadak.

"Pembatalan (operasi) bisa terjadi misalnya hari H pasien alami demam tidak jelas atau batuk pilek, itu kita harus menunggu waktu operasi sampai kondisi pasien benar-benar fit untuk dilakukan pembedahan jantung," jelas Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dr. Achmad Faisal. Sp.BTKV., dalam siaran langsung pada Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (11/1/2021).

Jika operasi dilakukan sesuai jadwal tetapi berisiko menimbulkan penyakit lain bagi pasien, Faisal menyampaikan bahwa pembedahan juga bisa ditunda. Hanya saja, penundaan juga tidak boleh terlalu lama. 

Baca Juga: Canggih, Dokter Indonesia Berhasil Lakukan 3D Mapping System Kasus Aritmia

Ilustrasi. (Shutterstock)
Ilustrasi operasi jantung. (Shutterstock)

"Kalau menunda terlalu  lama itu fungsi jantung justru akan berkurang. Jika begitu maka akan menimbulkan  penyakit lain seperti gangguan ginjal, akan persulit recovery pasien pasca operasi. Jadi ditunda boleh tapi jangan terlalu lama," katanya.

Diakui dokter Faisal bahwa operasi jantung memang kerap membuat pasien takut. Sehingga, selain mempersiapkan fisik sebelum operasi, pasien juga diminta tetap tenang dan percaya dengan dokter yang akan melakukan pembedahan. 

Salah satu cara untuk meyakinkan pasien, lanjut Faisal, dokter akan menjelaskan secara rinci mengenai pembedahan yang akan dialaminya. 

"Informasi sebanyak atau selengkap itu harus disampaikan ke pasien dan kita harus berikan rasa optimis kepada pasien kalau dengan pembedahan ini kualitas hidup akan lebih baik," ucap dokter yang sehari-hari praktik di RSUP Fatmawati, Jakarta, itu.

Baca Juga: Bukan Hanya Perasaan Semata, Ternyata Seperti Ini Bentuk Sindrom Patah Hati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI