Suara.com - Pegawai yang harus bekerja saat shift malam umumnya juga akan terganggu waktu makan. Lantaran harus tetap terjaga hingga pagi hari, makan jadi salah satu cara untuk usir kantuk.
Padahal makan saat tengah malam dapat berdampak buruk pada kesehatan. Ahli gizi RS Otak Nasional Yunita Adhati mengingatkan, bagi pekerja yang sedang dinas malam sebaiknya jangan sembarangan makan.
"Pekerja shift malam biasanya masuk jam 8-9 malam. Kalau biasa dinas malam, supaya gak ngantuk juga akhirnya makan dengan jam asal. Misalnya jam 12 malam jam 2 makan lagi. Disarankan tidak konsumsi makan berat, maksudnya tidak dalam porsi besar," kata Yunita dikutip dari siaran Podcast Kesehatan Kemenkes, Senin (11/1/2021).
Ia menyarankan, sebaiknya konsumsi makanan berat seperti nasi terakhir jam 10 malam. Waktu serupa juga berlaku untuk konsumsi sumber karbohidrat lain seperti roti. Setelah lewat pukul 22.00, tidak disarankan mengonsumsi makanan berkalori tinggi.
Baca Juga: Ingin Otak Anak Encer dan Berita Terpopuler Lainnya
"Lalu untuk makan pagi disarankan agak pagi jam 6. Tetapi antara jam 22 sampai 6 pagi tidak disarankan untuk konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan porsi besar," katanya.
Konsumsi makanan bergizi seimbang tetap harus dilakukan. Namun, Yunita mengingatkan bahwa makanan bergizi tidak berarti berat di kantong.
Ia menyayangkan anggapan masyarakat yang merasa makanan sehat berarti mahal. Padahal dengan membeli bahan makanan lokal yang relatif lebih murah di pasar juga cukup memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan.
"Misalnya dalam satu makan tidak harus konsumsi ikan yang mahal. Tapi bisa saja dengan nasi lalu telur. Sayuran bisa buncis, tauge, lauknya tahu dan tempe. Itu juga cukup sehat dan harganya tidak mahal," ucapnya.
Baca Juga: Ingin Otak Anak Encer, Ini Deretan Gizi yang Wajib Dikonsumsi