Ahli: Antibodi Baru Meningkat 2 hingga 4 Minggu Usai Suntikan Vaksin Kedua

Senin, 11 Januari 2021 | 18:25 WIB
Ahli: Antibodi Baru Meningkat 2 hingga 4 Minggu Usai Suntikan Vaksin Kedua
Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Usai disuntik vaksin virus corona Covid-19, seseorang tak akan langsung aman. Hal ini dinyatakan oleh Prof. dr. Sri Rezeki Hadinegoro dari Indonesia in Technical Advisory Group in Immunization (ITAGI) dalam Konferensi Pers pada Senin, (11/1/2021).

Pasalnya menurut Profesor Sri, usai dua suntikan vaksin seseorang membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu hingga satu bulan untuk mengembangkan antibodi.

"Setelah kita disuntik (vaksin) dua kali, itu kita enggak langsung tinggi antibodinya," ujar Profesor Sri.

"Kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai satu bulan baru dia maksimal antibodinya," imbuhnya.

Baca Juga: Dahlan Iskan Positif Terinfeksi Covid-19

Oleh karena itu, Profesor Sri mengimbau agar penerima vaksin perlu tetap berhati-hati sebelum khasiat vaksin maksimal.

Ilustrasi - Tangan memegang botol vaksin dan jarum suntik, deretan kapsul dan bendera WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). (Shutterstock)
Ilustrasi - Tangan memegang botol vaksin dan jarum suntik, deretan kapsul dan bendera WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). (Shutterstock)

"Di antara itu (waktu 2 hingga 1 bulan), orang ini masih rentan, maka masker tidak boleh lepas," kata Profesor Sri.

Dalam Konferensi Pers untuk pemberian izin penggunaan darurat BPOM pada vaksn CoronaVac, Sri juga menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada vaksin yang manjur 100 persen, termasuk vaksin virus corona Covid-19, apalagi tanpa efek samping.

"Di dunia ini enggak ada vaksin (yang manjur) 100 persen," tegasnya.

Sebelumnya telah dinyatakan dari pihak BPOM bahwa berdasarkan hasil uji di Bandung, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen. Hasil tersebut sudah sesuai persyaratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di mana efikasi vaksin harus mencapai 50 persen. 

Baca Juga: BPOM: Efek Samping Vaksin Sinovac Tak Berbahaya dan Bisa Cepat Pulih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI