Suara.com - Pemerintah Prancis dan Rusia melaporkan adanya kasus COVID-19 dengan varian baru virus Corona dari Inggris yang sangat menular.
Dilansir ANTARA, tujuh orang di kota pelabuhan Marseille, Prancis terbukti positif virus varian baru virus Corona, seperti diungkapkan otoritas setempat pada Minggu (10/1).
Wali kota Benoit Payan mengatakan ketujuh orang tersebut termasuk di antara 23 orang yang teridentifikasi terpapar virus corona varian baru, serta 30 orang lainnya dari gedung apartemen yang sama, yang sedang menjalani tes.
"Saat ini, setiap menitnya penting untuk mencegah penyebaran varian (COVID-19) Inggris ini," kata Payan saat konferensi pers.
Baca Juga: Akhirnya, BPOM Restui Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac dari China
Menanggapi adanya temuan varian baru COVID-19 di kota Marseille, otoritas setempat memberlakukan jam malam lebih awal, menggeser waktu yang semula jam 8 malam, menjadi jam 6 sore hingga 6 pagi keesokan harinya.
Untuk saat ini jam malam di Paris masih berlaku mulai 20.00-06.00 waktu setempat, meski pemerintah mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk pembatasan yang lebih ketat jika situasi COVID-19 di Prancis memburuk.
Sementara itu Rusia melaporkan kasus pertama varian baru virus corona yang lebih menular, yang muncul di Inggris, dari seorang warga Rusia yang baru saja tiba dari Inggris dan terbukti positif akhir Desember lalu.
Kantor Berita RIA memberitakan kabar tersebut pada Minggu (10/1), mengutip pengawas kesehatan konsumen.
Rusia menghentikan penerbangan tujuan Inggris mulai Desember hingga 13 Januari terkait temuan jenis baru COVID-19 di Inggris.
Baca Juga: BPOM Keluarkan Izin Darurat Pemakaian Vaksin Sinovac
Otoritas juga akan memberlakukan masa isolasi mandiri wajib selama dua pekan bagi pendatang asal Inggris.
Rusia pada Minggu (10/1) melaporkan 22.851 kasus baru COVID-19, termasuk 4.216 kasus yang tercatat di Moskow, sehingga menambah total menjadi 3.401.954 kasus, sejak pandemi mewabah.
Angka tersebut menjadikan Rusia berada di urutan keempat, negara dengan beban kasus COVID-19 terbanyak di dunia.