Lancet: Pasien Covid-19 Rawat Inap Bisa Alami Gejala hingga 6 Bulan

Senin, 11 Januari 2021 | 15:00 WIB
Lancet: Pasien Covid-19 Rawat Inap Bisa Alami Gejala hingga 6 Bulan
Ilustrasi Covid-19 (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lebih dari tiga perempat pasien Covid-19 yang menjalani rawat inap rumah sakit memiliki setidaknya satu gejala yang muncul setelah terinfeksi, dan bisa berlangsung hingga enam bulan lamanya. Hal ini dinyatakan oleh penelitian yang diterbitkan di The Lancet.

Melansir dari Medical Xpress, studi ini mengamati efek jangka panjang dari infeksi Covid-19 pada orang yang dirawat di rumah sakit di Wuhan, China.

Mereka mengungkapkan bahwa gejala yang paling umum bertahan adalah kelelahan atau kelemahan otot yang terjadi pada 63 persen pasien, kesulitan tidur pada 26 persen pasien, dan kecemasan atau depresi terjadi di antara 23 persen pasien.

Pasien yang sakit parah di rumah sakit lebih sering mengalami gangguan fungsi paru-paru dan kelainan pada pencitraan dada enam bulan setelah timbulnya gejala.

Baca Juga: Rapid Test Antigen UNPAD CePAD, Tingkat Akurasi Lebihi Standar WHO!

Tingkat antibodi penetral turun lebih dari setengah atau 52,5 persen setelah enam bulan pada 94 pasien yang tanggapan kekebalannya diuji pada puncak infeksi. Hal ini kemudian meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan terinfeksi kembali oleh virus.

Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)

Sayangnya sedikit yang diketahui tentang efek kesehatan jangka panjang dari Covid-19 karena hanya sedikit penelitian lanjutan yang telah dilakukan. Studi yang telah dilakukan hanya melihat sejumlah kecil kasus selama periode tindak lanjut yang singkat.

"Analisis kami menunjukkan bahwa sebagian besar pasien terus hidup dengan setidaknya beberapa efek virus setelah meninggalkan rumah sakit dan menyoroti kebutuhan perawatan pasca kepulangan, terutama bagi mereka yang mengalami infeksi parah," kata ujar Profesor Bin Cao dari National Center for Respiratory Medicine, China-Japan Friendship Hospital dan Capital Medical University yang terlibat dalam penelitian.

"Pekerjaan kami juga menggarisbawahi pentingnya melakukan studi lanjutan yang lebih lama pada populasi yang lebih besar pula untuk memahami spektrum penuh dari efek Covid-19 pada manusia," imbuhnya.

Baca Juga: Satgas: Satu Lagi Pasien Covid-19 di Sumut Meninggal Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI