Inggris Gunakan 2 Obat Radang Sendi Ini untuk Mengobati Pasien Covid-19

Sabtu, 09 Januari 2021 | 15:59 WIB
Inggris Gunakan 2 Obat Radang Sendi Ini untuk Mengobati Pasien Covid-19
Ilustrasi pasien Covid-19 parah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti telah menemukan dua obat lain yang dapat digunakan pada pasien Covid-19, dan obat ini terbukti telah menyelamatkan nyawa.

Kedua obat tersebut adalah tocilizumab dan sarilumab, obat yang umumnya digunakan sebagai obat radang sendi atau arthritis.

Selain menyelamatkan nyawa, pasien di unit perawatan intensif NHS (sistem layanan kesehatan Inggris) yang menjadi peserta uji coba obat juga dapat sembuh secara cepat.

Selain itu, obat juga mengurangi lamanya waktu pemulihan dibutuhkan pasien kritis sekitar satu minggu.

Baca Juga: Duhh! Rapor Merah Sebaran Covid-19 di Karanganyar, Sehari Tambah 181 Kasus

Menurut laporan BBC, kedua obat eksperimental tersebut tampak bekerja dengan baik dan menambah manfaat obat steroid deksametason.

Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien Covid-19 parah. (Shutterstock)

"Untuk setiap 12 pasien yang ditangani dengan obat-obatan ini, Anda dapat berharap (obat) ini menyelamatkan nyawa. Ini efek yang besar," kata peneliti utama Anthony Gordon, dari Imperial College London.

Dalam uji coba REMAP-CAP yang dilakukan di enam negara berbeda dan dengan sekitar 800 pasien di perawatan intensif, peneliti menemukan kasus kematian berkurang menjadi 27% apabila obat ini diberikan kepada pasien dalam waktu 24 jam setelah mereka dipindahkan ke ruangan.

"Fakta bahwa sekarang ada obat lain yang dapat membantu mengurangi kematian pasien Covid-19 adalah berita yang sangat disambut baik," ujar Stephen Powis, direktur medis nasional NHS.

Dokter menyarankan untuk memberikan obat ini pada pasien Covid-19 yang, meski menerima deksametason, kondisinya memburuk dan membutuhkan perawatan intensif.

Baca Juga: Ramai Desas-desus Nakes Tolak Suntik Vaksin Covid-19, PPNI Buka Suara

Namun, temuan penelitian ini belum ditinjau atau dipublikasi dalam jurnal medis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI