Suara.com - Belum lama ini ramai dalam pemberitaan terkait tuduhan bahwa banyak tenaga kesehatan ragu dan menolak mendapat vaksin Covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah, SKp. SH coba angkat suara.
Harif memastikan PPNI mendukung proses vaksinasi Covid-19 yang sedang dipersiapkan pemerintah Indonesia.
Ia juga mendukung nakes -- termasuk perawat, untuk masuk menjadi kelompok prioritas penerima vaksin, sekaligus sebagai garda terdepan yang melindungi orang disekitarnya.
Baca Juga: Viral Video Tenaga Medis Geleng-geleng Tolak Disuntik Vaksin Covid-19
"Vaksin ini bagi kita tenaga kesehatan, bukan cuma untuk melindungi diri kita, tetapi pada saat kita melakukan pelayanan, juga melindungi pasien kita, dan pada saat kita pulang ke rumah melindungi keluarga kita, dan di lingkungan kita melindungi masyarakat sekitarnya," terang Harif.
Harif menambahkan, dengan nakes menerima vaksin paling awal, maka mereka diharapkan lebih dulu terlindungi dari ancaman keparahan hingga kematian akibat Covid-19.
"Mereka (nakes) bertugas atau berada dalam lingkungan yang sangat rentan terpapar (Covid-19), maka tenaga kesehatan ini harus lebih aman dulu untuk melayani yang lainnya," tambahnya.
Melalui keterang video yang diterima Suara.com, ia juga mengingatkan bahwa nakes sudah belajar tentang proses masuknya sebuah penyakit ke tubuh manusia bahkan sejak semester pertama.
"Saya kira sebagai tenaga kesehatan kita belajar ilmu kesehatan, semester pertama itu adalah bagaimana konsep masuknya penyakit. Itu yang harus kita pahami sebagai tenaga kesehatan, sehingga tidak perlu ada keraguan lagi tentang vaksin ini," ujar Harif, dikutip Sabtu (9/1/2021).
Baca Juga: MUI: Vaksin Covid-19 Sinovac Halal dan Suci
Sementara itu data terakhir yang dihimpun Tim Mitigas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat ada 504 nakes yang wafat karena terinfeksi Covid-19. terdiri dari 237 dokter dan 15 dokter gigi, 171 perawat, 64 bidan, 7 apoteker, 10 tenaga lab medik.