Suara.com - Ada banyak efek berbahaya dari merokok, mulai dari penyakit paru-paru hingga kanker. Selain itu, perokok juga berisiko lebih tinggi mengalami gejala Covid-19.
Sebuah penelitian yang terbit dalam jurnal Thorax menunjukkan perokok 29% lebih mungkin mengalami lima gejala Covid-19 dan 50% memiliki 10 gejala.
Gejala yang mereka alami termasuk kehilangan kemampuan indra penciuman, tidak nafsu makan, diare, kelelahan, kebingungan, serta nyeri otot.
"Hasil studi kami dengan jelas menunjukkan bahwa perokok berisiko lebih tinggi menderita gejala Covid-19 secara lebih luas daripada bukan perokok," kata ketua penelitian, Mario Falchi dari King's College London, Inggris.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Jakarta Cetak Rekor Lagi, 2.959 Orang Positif Corona
Menggunakan tembakau juga berdampak besar pada kesehatan pernapasan dan menjadi penyebab paling umum dari kanker paru-paru.
Ini mungkin berimplikasi pada perokok karena virus corona memengaruhi sistem pernapasan dan menyebabkan kerusakan ringan hingga parah, yang dapat mengakibatkan kematian, lapor The Health Site.
Selain berisiko mengembangkan gejala, perokok yang terinfeksi Covid-19 juga lebih mungkin dirawat di rumah sakit daripada bukan perokok.
Inilah mengapa peneliti menyarankan strategi 'berhenti merokok' sebagai elemen untuk mengatasi Covid-19, karena merokok meningkatkan keparahan penyakit.
Penurunan tingkat perokok juga dapat mengurangi beban sistem kesehatan dari kondisi terkait rokok lainnya selain Covid-19, yang memerlukan rawat inap.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac, MUI: Hukumnya Suci dan Halal