Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah mengeluarkan imbauan keamanan tentang potensi hasil palsu dari tes Covid-19 kuratif, yaitu tes RT-PCR.
Uji real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dikembangkan oleh perusahaan kesehatan yang berbasis di Menlo Park, California, Curative Inc.
FDA memperingatkan bahwa hasil negatif palsu dari tes Covid-19 dapat menyebabkan penundaan atau kurangnya pengobatan yang mendukung. Kasus ini juga dapat meningkatkan risiko penyebaran virus.
Dilansir Medscape, FDA menyarankan dokter untuk melakukan tes kuratif sesuai dengan penjelasan dalam Lembar Fakta untuk Penyedia Layanan Kesehatan yang mereka keluarkan.
Baca Juga: Mulai Disalurkan Januari, 12.148 Vaksin Covid-19 Diberikan Untuk Nakes
"Jika pengujian tidak dilakukan sesuai dengan otorisasinya atau seperti yang dijelaskan dalam pelabelan resmi, ada risiko lebih besar bahwa hasil pengujian mungkin tidak akurat," tulis FDA dalam laman resminya.
Dalam penjelasan tersebut, disebutkan bahwa tes ini terbatas pada individu yang telah menunjukkan gejala Covid-19 dalam waktu 14 hari atau kurang.
"Pertimbangkan untuk menguji ulang pasien menggunakan tes yang berbeda jika Anda mencurigai hasil yang tidak akurat dari tes Covid-19 kuratif yang dikeluarkan baru-baru ini," imbuh FDA.
FDA juga mengatakan bahwa hasil negatif dari tes PCR Kuratif tidak mengesampingkan infeksi dan tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya dasar.
"Hasil negatif tidak mengecualikan kemungkinan Covid-19," sambung FDA.
Baca Juga: Jadi Penerima Pertama Vaksin Covid-19, Bunga Citra Lestari Nyatakan Siap
Namun, badan tersebut juga mengatakan apabila tes dilakukan dua minggu lalu, maka tidak ada alasan untuk mencurigai hasilnya. Jadi, pengujian ulang tidak perlu dilakukan.