Suara.com - Seorang dokter mengalami kelumpuhan usai disuntik vaksin Covid-19. Hal ini terjadi akibat reaksi alergi terhadap salah satu bahan yang ada di dalam suntikan vaksin.
Menyadur BC Focus Kamis (07/01), dokter asal Meksiko bernama Karla Cecilia Perez langsung mengalami memar, kram, lemah dan gangguan masalah pernapasan dalam waktu singkat. Tak lama, dokter berusia 32 tahun itu menunjukkan gejala kelumpuhan.
Karla juga diketahui memiliki alergi terhadap antibiotik sebelum vaksinasi. Dokter ini telah menderita efek samping yang sama parahnya dari antibiotik ini.
Karla kemudian didiagnosis radang otak dan sumsum tulang belakang (encephalomyelitis) dan kondisinya kini membaik setelah diobati. Kementerian Kesehatan Meksiko langsung menyelidiki kasus ini secara mendalam.
Baca Juga: CDC: Kasus Alergi Vaksin Covid-19 Masih Termasuk Kejadian Langka
Lebih lanjut, kementerian mengatakan pihaknya tak menentang vaksinasi tapi penelitian yang lebih mendalam dibutuhkan terkait hal ini.
"Kami tidak mengklaim kelumpuhan ini disebabkan oleh vaksin. Diperlukan penelitian untuk mengonfirmasi hal ini," jelas pihak kementerian.
Keluarga Karla, Carlos mengatakan pihaknya tak akan menghalangi orang lain untuk menerima vaksinasi tapi mereka menyarankan untuk lebih berhati-hati.
"Seluruh kasusnya (perlu) diinvestigasi sehingga insiden seperti itu dapat dihindari di masa mendatang," ujarnya.
Karla menerima vaksin Covid-19 dari Pfizer pada 30 Desember 2020. Dia dirawat di unit perawatan intensif setengah jam setelah menerima vaksin karena menderita ruam, kram, tubuh lemas, dan kesulitan bernapas.
Baca Juga: Waduh, AS Kembali Laporkan Kasus Alergi Parah Usai Disuntik Vaksin Covid-19
Ketika Karla bereaksi terhadap vaksin tersebut, dia berada di bawah pengawasan para pemberi vaksin. Mereka sekarang sedang diproses lebih lanjut.