Suara.com - Kematian akibat Covid-19 di Inggris Raya memecahkan rekor dengan menyentuh angka 1.000 dalam sehari untuk pertama kalinya sejak April 2020.
Saat ini, pemerintah tengah berjuang keras untuk menangani varian baru virus corona yang lebih menular.
Empat negara Inggris Raya pada Rabu (6/1) mengonfirmasi 1.041 kematian dalam 28 hari setelah tes positif Covid-19 dan 62.322 kasus baru Covid-19, menurut data resmi.
Angka tersebut menjadi pengingat tajam lainnya dari krisis parah saat Inggris dan Skotlandia mulai menerapkan kembali penguncian Covid-19 pekan ini. Di bawah karantina wilayah itu, warga diperintahkan untuk tetap berada di rumah.
Baca Juga: Pecah Rekor Lagi, Kasus Corona Indonesia Hari Ini Tambah 9.321 Orang
Data pada Selasa (5/1) menunjukkan 60.916 infeksi baru Covid-19 dan 830 kematian.
Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami pandemi Covid-19 terparah, dengan jumlah kematian tertinggi di Eropa.
Di Irlandia, pemilik bar dan restoran di Irlandia perlu menyadari kemungkinan akan terus tutup hingga akhir Maret akibat pembatasan Covid-19.
Hal ini diungkapkan Wakil Perdana Menteri Leo Varadkar pada Rabu (6/1), saat laporan terkini tentang jumlah kasus dan kematian kembali melonjak.
"Kalau saya saat ini sedang menjalankan usaha, saya akan berpikir bahwa kemungkinan saya akan menutupnya sampai akhir Maret," kata Varadkar ketika ditanya mengenai nasib restoran dan bar di tengah pandemi.
Baca Juga: Makin Parah, Warga Indonesia Terpapar Covid Nyaris di Angka 800 Ribu Orang
Aturan kesehatan publik saat ini akan dievaluasi pada akhir Januari, tetapi Varadkar mengatakan Irlandia belum akan keluar dari masa-masa sulit pada saat itu. [ANTARA]