Virolog Ungkap Dampak Mengerikan dari Mutasi Virus Corona

Kamis, 07 Januari 2021 | 11:46 WIB
Virolog Ungkap Dampak Mengerikan dari Mutasi Virus Corona
Gambar mengerikan terkait mutasi virus Corona yang kini mampu menumbuhkan tentakel. (Dok. Dr. Robert Gross, University of Freiburg).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ilmuwan masih meneliti gejala dan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari varian baru virus corona yang muncul di Inggris dan Afrika.

Hanya saja virolog atau pakar virus asal Indonesia, Profesor Amin Soebandrio mengingatkan kemungkinan beberapa tanda atau gejala yang harus diwaspadai saat terinfeksi virus baru penyebab Sakit Covid-19 tersebut.

Salah satunya adalah kembali dinyatakan positif Covid-19 setelah dinyatakan sembuh sebelumnya.

"Sejauh ini (mutasi) tidak memengaruhi berat ringannya penyakit, hanya saja memang karena ini varian baru dan kita belum tahu persis sifatnya seperti apa, maka yang diantisipasi adalah kalau misalnya ada kasus terinfeksi dua kali," ujar Prof Amin saat dihubungi Suara.com beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Daftar Kegiatan yang Dibatasi Saat PSBB di Jawa-Bali Pada 11-25 Januari

Sekadar informasi, orang yang sudah dinyatakan sembuh bisa kembali positif Covid-19 sebab alami reaktivasi atau juga reinfeksi.

Misalnya setelah sembuh berminggu-minggu, lalu kemudian kembali dinyatakan positif Covid-19, maka sampel virus harus kembali diambil dan di-sequencing (pengurutan DNA), apakah virus yang masuk berbeda dengan varian sebelumnya. 

Apabila strain virusnya sama dengan yang menginfeksi sebelumnya maka ia mengalami reaktivasi, sedangkan jika strain virus corona berbeda dari sebelumnya maka ia mengalami reinfeksi.

Reinfeksi inilah yang akhirnya patut diwaspadai, karena ada risiko seseorang terinfeksi varian baru virus corona. Sehingga itulah mengapa sequencing virus harus selalu dilakukan petugas laboratorium, untuk mencari riwayat perjalanan atau mutasi virus corona.

Selain itu lelaki yang juga menjabat Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) itu mengingatkan tanda lain terinfeksi varian baru corona, apabila setelah sembuh mengalami reinfeksi tapi mengalami gejala yang tidak biasa dari sakit sebelumnya.

Baca Juga: Apa Saja yang Dibatasi Saat PSBB di Jawa-Bali Pada 11-25 Januari?

Ditambah apabila jika merasa setelah reinfeksi, ia merasa penyakitnya sulit sembuh, ditambah gejala penyakitnya yang cenderunh berbeda dari sebelumnya.

"Tapi itu belum ada buktinya, tapi sebagai tindakan kehati-hatian kalau kita melihat ada sesuatu yang berbeda, itu harus dicermati," ungkap Prof Amin.

"Kita tidak hanya berhadapn  dengan varian baru saja, tapi semua infeksi Covid-19 itu harus ditangani dengan baik prinsipnya," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI