Pecah Rekor! Inggris Raya Catat Kematian Covid-19 Tertinggi Sejak April

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 07 Januari 2021 | 10:45 WIB
Pecah Rekor! Inggris Raya Catat Kematian Covid-19 Tertinggi Sejak April
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah sempat heboh dengan varian baru virus corona, kini Inggris Raya mencatat lebih dari 1.000 kematian harian Covid19 untuk pertama kalinya sejak April

Dikutip dari ANTARA, saat ini pemerintah Inggris berjuang keras untuk menangani varian baru virus corona yang lebih menular.

Empat negara Inggris Raya pada Rabu (6/1) mengonfirmasi 1.041 kematian dalam 28 hari setelah tes positif Covid- 19 dan 62.322 kasus baru Covid-19, menurut data resmi.

Angka tersebut menjadi pengingat tajam lainnya dari krisis parah saat Inggris dan Skotlandia mulai menerapkan kembali penguncian Covid-19 pekan ini. Di bawah karantina wilayah itu, warga diperintahkan untuk tetap berada di rumah.

Baca Juga: Terus Bertambah, Kasus Corona di Bogor Tembus 5.800

Data pada Selasa (5/1) menunjukkan 60.916 infeksi baru Covid-19 dan 830 kematian.

Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami pandemi Covid-19 terparah, dengan jumlah kematian tertinggi di Eropa.

- Inggris tetap melanjutkan program vaksinasi virus Corona massal meski tengah menjalankan lockdown nasional.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan pada Selasa (5/1), lebih dari 1,3 juta orang di Inggris telah divaksinasi COVID-19,.

Ia berjanji untuk menerbitkan statistik harian tentang siapa yang menerima suntikan dalam upaya untuk mengakhiri penguncian baru di Inggris.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit di Jateng Mulai Kuwalahan

Johnson telah menetapkan target untuk memvaksinasi orang tua, termasuk penghuni panti jompo, pekerja garis depan atau sekitar lebih dari 13 juta orang - pada pertengahan Februari.

Jika semuanya berjalan lancar, dia mengatakan bahwa Inggris dapat mempertimbangkan untuk melonggarkan pembatasan karantina wilayah sejak saat itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI