Ahli Ingatkan Kesehatan Mental Bisa Jadi Bom Waktu akibat Pandemi Covid-19

Kamis, 07 Januari 2021 | 10:30 WIB
Ahli Ingatkan Kesehatan Mental Bisa Jadi Bom Waktu akibat Pandemi Covid-19
Ilustrasi kesehatan mental, kecemasan. (Unsplash/Nik Shuliahin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus virus corona Covid-19 masih terus meningkat secara global. Para ahli pun memperingatkan bahwa masalah kesehatan mental bisa menjadi bom waktu di tengah pandemi Covid-19.

Apalagi hampir semua orang di seluruh negeri kembali diminta untuk menahan diri di rumah untuk menghindari virus corona. Para ahli mengatakan kondisi ini pastinya bisa merusak kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang.

Sebuah studi yang diterbitkan di British Medical Journal (BMJ) menganalisis sejumlah besar penelitian tentang kesehatan mental dan pandemi virus corona Covid-19.

Mereka menemukan bahwa kasus bunuh diri di beberapa tempat di Inggris telah meningkat menjelang akhir tahun 2020, dengan tingkat yang lebih rendah terjadi di awal pandemi.

Baca Juga: Aliff Alli Kritis, Kenali 5 Penyakit yang Memperburuk Gejala Virus Corona!

"Database Kematian Anak Nasional Inggris telah mengidentifikasi sinyal mengkhawatirkan bahwa kematian akibat bunuh diri pada anak di bawah usia 18 tahun mungkin telah meningkat selama fase pertama penguncian di Inggris," jelas studi tersebut dikutip dari The Sun.

Ilustrasi cemas
Ilustrasi cemas

Para ahli memperingatkan bahwa kaum muda sedang berjuang mengatasi dampak lockdown akibat virus corona Covid-19.

Emma Thomas, Kepala Eksekutif di YoungMinds mengatakan pandemi telah memperdalam krisis kesehatan mental kaum muda dan lebih banyak bukti menunjukkan kalau dampaknya bisa signifikan dan jangka panjang.

"Orang-orang muda memberi tahu kami bahwa mereka telah berjuang mengatasi perubahan dan hilangnya mekanisme penanggulangan yang disebabkan oleh pandemi virus corona. Banyak orang yang mengalami isolasi sosial, kecemasan dan ketakuran mengenai masa depannya," jelas Emma.

Tak hanya itu, banyak pula anak-anak muda yang kehilangan akses dukungan kesehatan mental selama masa penguncian pertama. Sementara lainnya memilih tidak mencari bantuan psikolog selama pandemi virus corona.

Baca Juga: Belajar dari Kalina Oktarini, Ini Bedanya Gejala Tifus dan Virus Corona

Sedangkan, pandemi Covid-19 ini terus berlanjut selama musim dingin. Maka, kemungkinan lebih banyak orang yang sedang berusaha mengatasinya.

Sementara itu, seorang ahli memperingatkan bahwa orang dengan depresi, kecemasan, dan gangguan lain akan paling terdampak. Elizabeth O'Shea, pakar perilaku anak mengatakan pandemi virus corona telah membuat bom waktu yang berdetak untuk masalah kesehatan mental.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI